Operasi Amandel Berakhir Mati Batang Otak, Pelayanan Medis RS Kartika Husada Jatiasih Bekasi Dipertanyakan

- Jurnalis

Kamis, 28 September 2023 - 00:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih Kota Bekasi.

Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih Kota Bekasi.

JATIASIH – Sebelum dibawa ke RS Kartika Husada Jatiasih. Orang tua Pasien Albert Francis terlebih dahulu membawa kedua anaknya ke puskesmas.

Namun, dari puskesmas diberikan rujukan ke RS Kartika Husada Jatiasih. Menurut orang tua pasien kedua anaknya mengalami penyakit amandel.

Setelah datang ke RS Kartika Husada benar bahwa kedua anaknya memiliki sakit amandel dan harus dioperasi, baik anak yang pertama maupun anak keduanya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tanggal 7 September ini. Saya bawa kedua anak saya ke RS ini. Karena dapat rujukan kita dari Puskesmas. Tanggal 7 kami ketemu dokter THT nya. Langsung dicek anak saya anak pertama amandel, yang kedua juga sama. Tapi awal dicek anak saya ada keluhan juga ditelinga anak kedua dan sering batuk pilek juga gak sembuh-sembuh ternyata amandelnya,” kata Albert sapaan akrabnya kepada awak media, Rabu (27/09/2023).

Kemudian, dilakukanlah perawatan dan tanggal 14 September 2023 dirinya bersama kedua anaknya kembali lagi ke RS Kartika Husada dan akan dilakukan tindakan atau operasi pada tanggal 19 September 2023.

Ternyata setelah dilakukan tindakan atau operasi. Anak kedua yang operasi amandelnya dilakukan terlebih dahulu, dua hari tidak sadarkan diri, parahnya orang tua tidak diberitahu. Sedangkan anak pertama yang operasinya dilakukan setelah anak kedua sudah selesai.

“Saya sempat menanyakan ke pihak dokter penanggung jawab dan tidak dijelaskan secara detail. Kita minta rekam medik sebagai hak kita, itu kita tidak dikasih tahu. Sampai dua hari setelah operasi, anak saya tidak sadar, baru kita dikasih tahu,” ucapnya.

Hingga saat ini anaknya masih tergolek lemah di RS Kartika Husada. Dan pihak dokter beberapa hari kemudian mengatakan bahwa anak keduanya mengalami batang otak mati, sehingga anaknya harus masuk ruang ICU pada Jum’at (22/09/2023) lalu.

Hingga saat ini, anaknya tidak sadarkan diri di ruang ICU. Bahkan sang anak tidak dapat merespon apapun dan bernapas lewat bantuan alat.

“Kita kecewa dengan manajemen yang tidak menjelaskan. Kita minta rujukannya pun tidak diberikan. Kita minta rujukan ingin cari Second Opinion di RS lain bener ga sih anak saya begini. Karena anak saya hanya operasi ringan amandel. Anak saya yang pertama berhasil, kenapa anak kedua yang dioperasi duluan malah berakhir dengan diagnosa mati batang otak,” keluhnya.

Sekarang sudah hari ke-8, ia mengaku, sudah empat kali melakukan pertemuan dengan pihak RS. Anehnya ketika dirinya meminta rekam medik putranya, pihak RS selalu berkelit dengan berdalih harus rapat manajemen terlebih dahulu.

Setiap pertemuan juga dirinya tidak dipertemukan dengan sang Dokter penanggungjawab, melainkan hanya dipertemukan dengan pihak humas dan kepegawaian Rumah Sakit Kartika Husada.

Hal tersebut menyebabkan dirinya tidak mendapatkan informasi yang utuh. Maka dari itu, dirinya mempertanyakan tindakan dari RS Kartika Husada. Kenapa anaknya datang sehat dengan hasil diagnosa hanya amandel kemudian setelah mendapat tindakan operasi amandel, anaknya malahan didiagnosa mati batang otak.

Hingga saat ini dirinya tidak mendapatkan penjelasan apapun dari RS Kartika Husada Jatiasih.

“Apalagi saat melakukan operasi kita diminta datang pagi Jam 5 dan jam 12 baru dilakukan tindakan. Harusnya kalau mau operasi sehari sebelumnya datang dan hari berikutnya dilakukan operasi. Kalau ini tidak, pagi datang lantas siangnya langsung operasi. Ternyata saat operasi, anak saya langsung diambil begitu saja tanpa sepengetahuan istri saya yang saat itu sedang mandi. Kita meminta pertanggungjawaban dari RS Kartika Husada. Karena anak saya keduanya sehat saat datang ke rumah sakit, kenapa setelah operasi amandel malah didiagnosa mati batang otak,” pungkasnya. (mar)

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pansel Dirut PT Mitra Patriot Umumkan Empat Peserta Lolos ke Tahapan Fit and Proper Test
DPRD Dorong Pemkot Bekasi Gandeng Seluruh Stakeholder Demi Wujudkan Wisata Air Kali Malang
Skema ‘One Way’ Jalan KH Agus Salim Berlaku Setiap Pagi Kecuali Weekend dan Libur Nasional
Sekda Junaedi Pastikan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Dimulai Juli 2025
Kolaborasi Apik Pemkot Bekasi dan DPRD dalam Seleksi Direksi BUMD: Sejarah Baru Transparansi Pemerintahan
2.590 Pendaftar SD dan SMP Ditolak Sistem SPMB 2025, Ini Penjelasan Wali Kota Bekasi
Tindaklanjuti Usulan DPRD, Wali Kota Bekasi Siapkan Kepwal untuk Penggajian PPPK Lewat BPRS
Rawan Kecelakaan dan Minim Penerangan, Perbaikan Jalan Alinda Bekasi Utara jadi Prioritas

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 21:30 WIB

Pansel Dirut PT Mitra Patriot Umumkan Empat Peserta Lolos ke Tahapan Fit and Proper Test

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:52 WIB

DPRD Dorong Pemkot Bekasi Gandeng Seluruh Stakeholder Demi Wujudkan Wisata Air Kali Malang

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:02 WIB

Skema ‘One Way’ Jalan KH Agus Salim Berlaku Setiap Pagi Kecuali Weekend dan Libur Nasional

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:33 WIB

Sekda Junaedi Pastikan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Dimulai Juli 2025

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:07 WIB

Kolaborasi Apik Pemkot Bekasi dan DPRD dalam Seleksi Direksi BUMD: Sejarah Baru Transparansi Pemerintahan

Berita Terbaru

error: Content is protected !!