Jiwa patriotisme yang telah ditorehkan generasi terdahulu harus dapat terwariskan ke generasi kekinian sebagai cara untuk menghadapi beragam tantangan yang semakin tidak ringan.
Turbulensi dan kompleksitas kebangsaan yang terjadi dewasa ini seolah menggerus basis sosial kita sebagai bangsa.
Pasca kemerdekaan RI 1945, tantangan semakin kuat dihadapi oleh negara RI. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”(pidato Soekarno 1961).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi itulah yang kita hadapi akhir-akhir ini, bangsa kita seolah terpolarisasi yang merusak tata hubungan sosial kita sebagai bangsa.
Mahasiswa sebagai golongan kaum muda yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi perlu diingatkan selalu agar memiliki kesiapan dan kesigapan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Spirit Sumpah Pemuda harus menjadi landasan moral dan etis bagi mahasiswa sebagai pemimpin masa depan. Mampu menghilangkan sekat-sekat primodialisme, merajut jalinan humanisme dan populisme sesama warga bangsa.
Semangat Sumpah Pemuda dilandasi oleh patriotisme generasi era 1928 berupaya untuk diwariskan ke mahasiswa kekinian melalui pendidikan bela negara.
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Mahasiswa menjadi populasi yang mesti mendapat perhatian dari negara karena mereka adalah asset bangsa yang akan tampil sebagai pemimpin jelang se-abad NKRI.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya