“Mohon Satpol PP, jangan setiap apel giliran ada pak Pj Wali Kota, dia jaga dibelakang, giliran tidak ada pak Wali Kota dia lari kebelakang. Mohon maaf sekali lagi, jangan merasa kita, wah ini mah Pj Wali Kota, wah ini mah Sekda. Jadi menurut saya ini kurang bagus. Ya mohon maaf, kasarnya bahasa orang tuh Carmuk, tidak bagus begitu,” ucapnya.Menurutnya, sebagai aparatur tentunya menjalankan rutinitas harus sesuai ketentuan alias disiplin dan bertanggung jawab.
“Mohon maaf sekali lagi, saya pagi-pagi bukan marah-marah, bukan, tetapi menuntut kesadaran kepada teman-teman,” ungkap Junaedi.Selain itu, ia juga melihat masih banyaknya pemangku jabatan eselon 2 yang tidak mencerminkan nilai-nilai disiplin. Hal tersebut dikhawatirkan menjadi contoh bagi aparatur lainnya.
“Saya perhatikan juga ada beberapa eselon 2 yang izin pada pagi ini. Kalau setiap yang mengambil alih apelnya bukan Pj Wali Kota atau bukan Sekda, saya rasa teman-teman begitu saja. Sekali lagi saya mohon maaf tidak ada maksud lain, kecuali hanya untuk mensadarkan teman-teman. Jangan sampai nanti, ahh ini cuma Sekda, cuma Asisten, jangan. Kita semua disini untuk kebersamaan,” tutup Junaedi.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.























