Komisi 4 DPRD Kota Bekasi mengkritisi insiden kericuhan yang terjadi pada pertandingan Liga 1 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Chandrabhaga pada Minggu (16/02/2025) sore.
Pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2. Namun, setelah pertandingan selesai, suporter Persija Jakarta membuat kericuhan di dalam dan di luar area stadion. Penyebab kericuhan tersebut masih belum diketahui.
Anggota Komisi 4 DPRD Kota Bekasi Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Ahmadi menuding bahwa ada unsur kelalaian yang tidak boleh dibiarkan dari pihak pengelola Stadion Patriot Chandrabhaga imbas kejadian kericuhan suporter.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini kelalaian yang tidak boleh didiamkan. Tadi saya sudah usulkan ke Komisi 4 apakah ada pansus atau apa terkait masalah ini. Harusnya sudah bisa diantisipasi dari sebelumnya, kaitan seperti ini yang jadi korban kan warga Kota Bekasi yang dirugikan,” ucap Ahmadi saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com, Minggu (16/02/2025) petang.
Pasca kejadian tersebut, Anggota Dewan nyentrik yang karib disapa Bang Madong ini berkeyakinan bahwa Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bekasi, Nadih Arifin, harus bertanggung jawab atas pecahnya tawuran tersebut.
“Pemimpin (Kadispora) tidak boleh seperti itu, tidak cocok jadi pemimpin ini, tidak peka. Terkait keamanannya, apalagi melibatkan massa. Ini pasca keamanannya ketat toh bahkan cuma Persija sendiri. Suporter sendiri (Persib Bandung) tidak ada,” sesalnya.
Menurut informasi yang dihimpun RakyatBekasi.com melalui beberapa sumber di media sosial, disebutkan bahwa ada beberapa suporter tim tamu Persib Bandung turut hadir di Stadion Patriot dan sempat diamankan oleh aparat kepolisian.
Menyikapi hal ini, Ahmadi justru mengkritisi atas lolosnya kejadian tersebut dari petugas keamanan.
“Iya mau apapun itu, bahwasanya kenapa itu bisa lolos. Pendukung Persib. Kalau keamanannya di situ rapat tidak bakal begitu, ini kan karena longgarnya keamanan. Jangan karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus warga diabaikan secara keselamatan, dirugikan keselamatan. Tidak cocok jadi pemimpin itu (Kadispora),” tuturnya.
Lebih lanjut, Bang Madong mengungkapkan bahwa dirinya sudah membuka komunikasi dengan unsur pimpinan Komisi 4 DPRD Kota Bekasi agar segera dirapatkan pembuatan Panitia Khusus (Pansus) untuk melakukan investigasi dan penelusuran ihwal dari kejadian kericuhan.
“Saya minta Pansus di Komisi 4, mendorong pansus biar ketahuan jelasnya. Kalau misalnya ini ada kelalaiannya, lalainya di mana. Kalau dirugikan secara pidana, ya pidana gitu,” pungkasnya.
Dengan adanya insiden kericuhan ini, diharapkan pihak berwenang dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para penonton serta mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.