KOTA BEKASI – Sebagai seorang pendatang baru yang bakal mengadu peruntungannya menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi pada Pemilu Legislatif 2024, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Daerah Pemilihan Kota Bekasi I, Lenny Maretha Warastutie nampaknya tak menemui kesulitan yang berarti dalam melakukan sosialisasi citra dirinya, jika dibandingkan dengan Bacaleg lainnya yang memiliki kendala pendanaan.
Berdasarkan penelusuran rakyatbekasi.com, Lenny menyulap kegiatan Bimbingan Teknis Pariwisata program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang seluruhnya dibiayai oleh negara, sebagai ajang sosialisasi dirinya kepada masyarakat sebagai Bacaleg PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Daerah Pemilihan Kota Bekasi I (Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Selatan).
Usut demi usut, ternyata mudahnya Lenny dalam mengakses program Kemenparekraf didapatnya melalui Tenaga Ahli Menparekraf Bidang Organisasi Tata Laksana dan Hubungan Antar Lembaga Noorhadi Sadli, yang tak lain tak bukan merupakan suaminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hal seperti ini yang harus dihindari. Jadi, jangan aji mumpung memanfaatkan situasi, jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kegiatan Bimtek kemenparekraf itu jangan dicampurkan adukan dengan sosialisasi Bacaleg, karena itu adalah sesuatu yang berbeda,” ujar Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada rakyatbekasi.com, Kamis (26/10/2023).
Lebih lanjut Ujang tak menampik bahwa penggantian backdrop “Bimtek Kemenparekraf” dengan backdrop kegiatan Temu Pemuda dengan tema “Bersama Menjemput Kemenangan untuk Bekasi Lebih Maju” yang bergambar Lenny, Sandiaga Uno dan Logo PPP lengkap dengan nomor urut 17, adalah modus umum yang dilakukan oleh bacaleg petahana.
“Karena itu (Bimtek) kan menggunakan anggaran negara, anggaran untuk masyarakat dari kemenparekraf, jangan digunakan untuk sosialisasi jadi Bacaleg,” tegas Ujang Komarudin.
Sebelumnya diberitakan, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Daerah Pemilihan Kota Bekasi I, Lenny Maretha Warastutie asal Partai Persatuan Pembangunan diduga kuat mendompleng kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk kepentingan sosialisasi dirinya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya