Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi melakukan evakuasi dan pembersihan limbah B3 berupa gumpalan karung kaporit yang disimpan di salah satu rumah warga.
Limbah tersebut menimbulkan gangguan pernapasan bagi warga setempat di Jalan Mawar RT 5 RW 4 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Anggota Rescue Kompi B Disdamkarmat Kota Bekasi, Eko Budi Santoso, mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula ketika pemilik kaporit, yang bekerja di salah satu pabrik kimia, menyimpan tiga karung kaporit di dalam rumahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menurut keterangan anak korban, kaporit tersebut digunakan untuk pompa air. Ketiga karung tersebut diperkirakan memiliki berat sekitar 50 kg,” ucap Eko saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com, Sabtu (15/02/2025) pagi.
Dua karung kaporit sudah berbentuk layaknya lumpur, sementara satu karung masih berbentuk bubuk dengan diameter 15 cm dan tebal 10 cm.
“Bau kaporit tersebut sudah berlangsung selama tiga hari, menurut tetangga sekitar yang berjumlah 50 kepala keluarga,” jelas Eko.
Pada Jumat (14/02/2025) petang, pemilik kaporit membuang dua karung kaporit sembarangan ke dalam parit setelah mengalami kebocoran di rumahnya.
“Sepanjang malam, warga mengeluhkan bau kaporit yang menyengat. Warga setempat melapor ke RT dan mencoba mengangkat sisa-sisa kaporit ke tengah jalan, namun tidak sanggup karena panas dan bau yang menyengat,” tambahnya.
Sebelumnya, pemilik kaporit dan dua tetangganya mengalami sesak napas. Ketiganya langsung dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk mendapatkan perawatan.
“Namun, pihak RSUD dan BPJS tidak mau mengcover pengobatan para korban karena kejadian ini dianggap sebagai bentuk kelalaian,” ujar Eko.
Pada pukul 00.53 WIB, warga setempat melaporkan kejadian ini ke Disdamkarmat Kota Bekasi untuk meminta bantuan evakuasi.
“Dua tim damkar turut dilibatkan, satu unit rescue dan satu unit tim mobil pemadam kebakaran berisi 10 orang,” jelas Eko.
Proses evakuasi membutuhkan alat khusus seperti Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) atau alat pernapasan bertekanan udara.
“Proses evakuasi memakan waktu 2-3 jam. Sisa kaporit di parit diangkat dan dimasukkan ke karung besar, kemudian disiram jalan menggunakan deterjen agar bau tidak menyengat lagi,” kata Eko.
Setelah evakuasi dan pembersihan selesai, Disdamkarmat mendiskusikan dengan pengurus RT setempat tentang lokasi pembuangan limbah kaporit.
“Kami mengusulkan agar warga sendiri yang membuang limbah tersebut ke Kali Bendungan Presdo menggunakan becak motor (baktor), karena kaporit akan larut jika terkena air kali,” jelasnya.
Eko juga memberikan imbauan kepada pengurus RT agar lebih berhati-hati dan mengkroscek pekerjaan warga di lingkungan mereka.
“Jangan sampai kejadian limbah B3 asal taruh seperti ini terjadi lagi. Jika ketahuan polisi, bisa berurusan dengan hukum,” tutupnya.