KOTA BEKASI – Koordinator Suporter Bekasi (SOEBEX) Aprizal meminta agar Persipasi dikembalikan namanya seperti di awal berdirinya klub Sepak Bola berjuluk Laskar Patriot yang sarat akan sejarah dan menjadi kebanggaan orang Bekasi ini.
Tidak ada penggabungan dengan klub lain dari wilayah luar Kota Bekasi. Laskar Patriot yang menjadi klub sepak bola kebanggaan warga Kota Bekasi ini, kata dia, harus tetap bernama Persipasi Bekasi tanpa ada tambahan embel-embel lain.
“Kalo kita lihat sejarah Persipasi di Kota Bekasi, itu berdiri setelah adanya pemekaran wilayah. Kami akan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Askot (Stadion Patriot Chandrabhaga) pada rabu mendatang dengan tuntutan nama Persipasi dikembalikan. Jangan ada penambahan PCB atau apa lah, karena dari awal pada saat mau ada penggabungan tim dengan klub sepak bola luar, kita dengan tegas menolak,” ujar Aprizal kepada Rakyat Bekasi, Senin (28/03/2022) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang akrab disapa Ilham ini mengatakan bahwa pihaknya juga bakal mempertanyakan kewenangan Askot yang menurutnya tidak memiliki hak untuk merubah nama Persipasi menjadi PCB Persipasi. Perubahan nama tersebut dianggapnya tidak relevan karena di tubuh Persipasi sendiri merupakan pengejawantahan dari kebanggaan warga Kota Bekasi sendiri.
“Apa haknya PCB digabung dengan Persipasi? Saya saja tidak tahu PCB itu apa? Kita (Soebek) akan menuntut ke Askot agar Persipasi dikembalikan seperti nama suemula. Tidak ada penambahan PCB dalam Persipasi Bekasi yang selalu identik dengan warna hijau stabilo,” ungkap Ilham.
Bagi Suporter Bekasi (Sobek): Persipasi merupakan “Harga Mati”
Ilham juga mengatakan meski Persipasi saat ini kondisinya sedang terpuruk di liga 3, namun dirinya yakin jika mendapat dukungan penuh dari warga Bekasi dan tentunya pendukung setia seperti Sobek dan juga kelompok suporter lainnya, maka akan menjadi kekuatan dan penyemangat Tim Persipasi Bekasi.
Senada dengan Soebek, Koordinator suporter JH 2010 Agus Leo juga berpendapat serupa yakni Persipasi kembali lagi dengan nama awalnya, tanpa embel-embel PCB. Selain itu Persipasi Bekasi tidak boleh merger dengan klub sepak bola lain yang berasal dari luar Bekasi.
“Jika Tim sepak bola lain akan main atau menjadikan Kota Bekasi sebagai home base, kami tak keberatan dan mempersilahkan, asalkan kembali bernama Persipasi Bekasi, tanpa ada PCB,” tegas Agus.
“Kita dari kawan – kawan suporter, tidak pernah berhenti berjuang untuk membangkitkan Persipasi. Sejak Persipasi terbenam di dasar lumpur, tidak ada yang peduli dan melupakan persipasi. Namun nyatanya, mereka hanya menggaungkan PCB, namun atmosfir di masyarakat, kita tahu sendiri, tidak ada yang mendukung,” cetus Agus.
Lebih lanjut Agus membeberkan bahwa merger Persipasi dengan PCB terjadi di tengah gelombang penolakan oleh kelompok suporter yang satu komando memboikot dan menolak mergernya Persipasi Bekasi dengan PCB.
“Bagi kami para suporter, Persipasi Bekasi “Harga Mati” untuk kemajuan Sepak Bola di Kota Patriot,” pungkasnya. (mar)