Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengimbau masyarakat Kota Bekasi untuk mengurangi mobilisasi pada saat puncak arus mudik Lebaran 1446 Hijriah yang diperkirakan akan berlangsung pada Minggu, 6 April 2025.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kepadatan arus lalu lintas, baik di jalur arteri maupun perjalanan lokal yang akan dilalui oleh para pemudik.
Tri Adhianto berharap masyarakat dapat memberikan prioritas kepada pemudik yang menggunakan jalur utama agar perjalanan mereka lebih lancar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menekankan pentingnya sikap saling menghormati dan kebijaksanaan dalam memanfaatkan jalan di masa puncak mudik.
“Saya mengimbau kepada masyarakat, terutama pada masa mendekati arus balik, agar mengurangi mobilisasi pada hari Minggu, tanggal 6 April. Jika tidak ada kebutuhan mendesak, masyarakat Kota Bekasi diharapkan tetap di rumah untuk memberikan kesempatan kepada para pemudik yang melintas,” ujar Tri Adhianto dalam keterangannya, Kamis (03/04/2025).
Tri Adhianto menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi telah menyusun rangkaian strategi rekayasa lalu lintas (Lalin) untuk mengelola arus balik mudik Lebaran secara optimal.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan perjalanan pemudik berlangsung kondusif dan lancar.
Koordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Kapolres dan Dandim, kata dia, terus ditingkatkan untuk mendukung pelaksanaan rekayasa ini.
“Rekayasa lalu lintas tetap melibatkan posko-posko mudik yang sudah ada. Kami juga telah berkoordinasi dengan Forkopimda, terutama dengan Pak Kapolres dan Pak Dandim. Selain itu, kami siap melakukan pengalihan arus jika terjadi stagnasi di beberapa ruas jalan,” jelasnya.
Salah satu langkah penting dalam mengoptimalkan pengelolaan arus balik adalah melalui monitoring kamera CCTV yang tersebar di berbagai wilayah Kota Bekasi.
Tri Adhianto menjelaskan bahwa pemantauan CCTV oleh Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres Bekasi akan dimaksimalkan untuk mendeteksi potensi kepadatan secara real-time dan memungkinkan penanganan cepat oleh petugas di lapangan.
“Pemantauan CCTV yang dimiliki Dishub dan Polres sangat penting untuk mengatur lalu lintas secara makro. Dengan sistem ini, kami dapat mengantisipasi masalah secara lebih efektif,” tambahnya.
Tri Adhianto juga memberikan pesan kepada masyarakat agar imbauan yang telah disampaikan dapat dilaksanakan dengan bijaksana.
Ia berharap langkah ini dapat membantu mengurangi tingkat kepadatan arus lalu lintas selama puncak arus balik Lebaran, sehingga jalur utama dapat digunakan lebih optimal oleh pemudik.
“Mudah-mudahan masyarakat Kota Bekasi dapat beristirahat di rumah, mempersiapkan diri untuk kembali bekerja, dan membantu mengurangi kepadatan di jalan. Dengan begitu, jalur utama dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh pemudik yang membutuhkan,” tuturnya.
Selain itu, Tri Adhianto mengingatkan para pemudik untuk mempersiapkan perjalanan mereka dengan baik, termasuk memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima.
Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas peristirahatan di beberapa lokasi untuk mendukung kenyamanan pemudik selama perjalanan.
“Persiapan fisik dan kendaraan yang baik sangat penting untuk mendukung kelancaran perjalanan. Tempat peristirahatan yang sudah disediakan oleh pemerintah dapat dimanfaatkan untuk menciptakan perjalanan yang aman, nyaman, dan selamat,” pungkasnya.
Dengan penerapan rekayasa lalu lintas yang terencana dan imbauan kepada masyarakat untuk bijak bermobilisasi, Pemerintah Kota Bekasi optimis arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, memberikan kenyamanan bagi pemudik yang melintas di Kota Bekasi.