BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi mengambil langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayahnya.
Sebanyak 500 personel gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi dikerahkan untuk melakukan pengamanan di sejumlah objek vital, menyusul potensi aksi unjuk rasa terkait isu kenaikan gaji dan tunjangan anggota dewan di tingkat nasional.
Langkah pengamanan ini diambil sebagai respons proaktif untuk mencegah potensi kericuhan dan memastikan aktivitas pemerintahan serta pelayanan publik tetap berjalan normal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Isu kenaikan gaji legislatif yang menjadi perbincangan hangat secara nasional dikhawatirkan dapat memicu gelombang demonstrasi di berbagai daerah, termasuk Bekasi.
Kepala Satpol PP Kota Bekasi, Karto, menyatakan bahwa pengerahan ratusan personel ini merupakan bagian dari prosedur standar untuk menjaga kondusivitas wilayah.
“Kami menyiagakan total 500 personel yang telah ditempatkan di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi segala kemungkinan,” jelas Karto saat dikonfirmasi di sekitar Gedung DPRD Kota Bekasi, Minggu (31/08/2025).
Fokus Pengamanan di Tiga Lokasi Utama
Karto merinci bahwa kekuatan personel dibagi secara proporsional berdasarkan tingkat kerawanan dan vitalnya sebuah lokasi. Tiga area utama yang menjadi fokus penjagaan ketat adalah:
- Gedung DPRD Kota Bekasi: Dikerahkan sebanyak 200 personel.
- Kompleks Perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi: Dijaga oleh 150 personel.
- Markas Komando (Mako) Satpol PP: Disiagakan 150 personel sebagai pasukan cadangan yang siap digerakkan.
”Tujuan utama kami adalah menjaga situasi agar tetap kondusif dan memastikan tidak ada gangguan terhadap ketertiban umum. Penjagaan ini bersifat preventif,” tegasnya.
Patroli Kewilayahan dan Imbauan kepada Masyarakat
Selain penjagaan statis di tiga lokasi utama, Satpol PP juga mengintensifkan patroli di tingkat kewilayahan.
Tim patroli bergerak secara mobile untuk memantau titik-titik yang berpotensi menjadi lokasi berkumpulnya massa dan mencegah terjadinya aksi yang tidak diinginkan.
”Anggota kami di tingkat kecamatan juga terus melakukan patroli untuk deteksi dini dan melaporkan setiap perkembangan situasi di lapangan,” tambah Karto.
Di tengah situasi ini, Karto secara khusus mengimbau masyarakat Kota Bekasi agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi atau ajakan yang bersifat provokatif, terutama yang menyebar cepat melalui media sosial.
”Kami meminta kepada seluruh masyarakat, Bapak dan Ibu sekalian, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Di era media sosial yang luar biasa ini, informasi hoaks atau yang memanaskan suasana bisa cepat menyebar. Mari kita bersama menjaga ketertiban dan keamanan kota kita,” pungkasnya.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi dari sumber resmi pemerintah dan aparat keamanan, serta dapat melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada pihak berwenang terdekat.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





























