Awas Beras Oplosan, Wali Kota Bekasi Perintahkan Disdagperin Pantau Pasar Tradisional

- Jurnalis

Senin, 21 Juli 2025 - 06:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peredaran beras di pasar tradisional Kota Bekasi.

Peredaran beras di pasar tradisional Kota Bekasi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peredaran beras oplosan di wilayahnya.

Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas temuan pemerintah pusat mengenai 212 merek beras yang diduga dioplos dan beredar luas di 10 provinsi.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, telah menginstruksikan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi untuk segera melakukan pengawasan intensif. Fokus utama pemantauan akan diarahkan ke pasar-pasar tradisional yang dinilai lebih rentan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Informasi mengenai merek-merek (beras oplosan) tersebut sudah terpublikasi, kini tinggal pemantauannya di lapangan apakah peredarannya sampai ke Kota Bekasi,” ujar Tri Adhianto dalam keterangannya kepada rakyatbekasi.com, dikutip Senin (21/07/2025).

Respon Cepat Atas Temuan Nasional

Kewaspadaan ini dipicu oleh penindakan sebuah gudang di Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten oleh Satgas Pangan.

Dalam operasi tersebut, ditemukan beras milik Bulog yang telah melalui proses pemutihan dan dikemas ulang menggunakan karung merek premium seperti “Ramos” serta karung Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk dijual secara komersial.

Temuan ini mengindikasikan adanya praktik ilegal yang merugikan konsumen dan berpotensi membahayakan kesehatan, sehingga mendorong pemerintah daerah, termasuk Kota Bekasi, untuk bergerak cepat.

Pasar Tradisional Jadi Fokus Utama Pengawasan, Kenapa?

Wali Kota Tri Adhianto secara spesifik meminta Disdagperin untuk memprioritaskan pemantauan di pasar-pasar tradisional atau pasar rakyat, dibandingkan dengan ritel modern. Menurutnya, alur distribusi di kedua jenis pasar ini sangat berbeda.

“Saya sudah minta ke Disperindag (Disdagperin) agar lebih intensif justru ke pasar-pasar tradisional. Kalau di supermarket itu ritel modern, pasokannya sudah pasti terpusat dan mudah dilacak karena sumbernya sama,” jelasnya.

Tri menambahkan, potensi praktik pengoplosan lebih besar di pasar tradisional karena rantai pasok yang lebih panjang dan beragam.

Hal ini membuka celah bagi oknum pedagang untuk melakukan praktik curang demi meraup keuntungan lebih.

“Justru yang patut kita lindungi adalah konsumen di pasar-pasar rakyat. Mungkin saja ada praktik mencampur beras kualitas super dengan yang kualitasnya di bawahnya. Ini yang harus kita cegah,” tegas Tri Adhianto.

Disdagperin Diterjunkan untuk Monitoring dan Sidak

Menindaklanjuti instruksi tersebut, tim dari Disdagperin Kota Bekasi bersama Satgas Pangan setempat akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar. Pengawasan ini tidak hanya sebatas memeriksa merek, tetapi juga mencakup:

  • Pemeriksaan Fisik Beras: Memastikan tidak ada kejanggalan pada warna, bau, dan tekstur beras.
  • Kesesuaian Kemasan: Memverifikasi kualitas kemasan dan kesesuaian antara isi dengan keterangan pada karung.
  • Harga: Memantau kewajaran harga beras premium yang dijual.

Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan melindungi konsumen dari kerugian.

Imbauan untuk Konsumen: Kenali Ciri-Ciri Beras Mencurigakan

Masyarakat diimbau untuk lebih teliti saat membeli beras. Berikut adalah beberapa ciri beras yang patut dicurigai sebagai beras oplosan:

  • Warna Terlalu Putih dan Tidak Alami: Bisa jadi menggunakan pemutih kimia.
  • Aroma Menyengat atau Bau Kimia: Beras alami memiliki aroma khas gabah, bukan wangi buatan atau bau apek.
  • Harga Terlalu Murah: Waspadai jika beras merek premium dijual dengan harga jauh di bawah pasaran.
  • Tekstur Mudah Hancur: Beberapa beras oplosan memiliki tekstur yang rapuh saat diremas.

Jika Anda menemukan beras dengan ciri-ciri mencurigakan, segera laporkan ke pihak pengelola pasar atau hubungi layanan pengaduan konsumen terdekat. Mari bersama-sama menjadi konsumen cerdas.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja
Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?
Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca