Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi membantah tuduhan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum petugas Dishub kepada seorang sopir Angkutan Kota (Angkot) K-11 Jurusan Terminal Bekasi – Bantargebang pada Rabu (15/01/2025) kemarin.
Tuduhan ini mencuat saat Operasional Biskita Transpatriot Bekasi dihentikan di sekitaran Jalan Siliwangi, Bantargebang.
Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk klarifikasi setelah petugas Dishub Kota Bekasi berinisial T disebut melakukan penganiayaan terhadap Emra Setiawan (32) selaku korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresto Bekasi Kota dengan Laporan Kepolisian Nomor: LP/B/92/I/2025/SPKT/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.
Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, menjelaskan bahwa pemberitaan mengenai aksi pemukulan oleh petugas Dishub terhadap salah satu supir Angkot K-11 adalah tidak benar.
“Pada saat kejadian berlangsung, kami juga ada di lokasi bersama dengan seluruh tim,” ucap Zeno kepada awak media, termasuk RakyatBekasi.com, di Gedung Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jalan Pangeran Jayakarta, Keluarga Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Jumat (17/01/2025).
Zeno menjelaskan bahwa kejadian di lokasi diawali ketika sekelompok pengemudi Angkot K-11 menghadang Operasional Biskita Transpatriot Bekasi.
“Kemudian ada sebagian dari mereka, pengemudi Angkot K-11, yang juga menerima (kehadiran Biskita) dan mereka bilang ‘Mau sampai kapan Pak Kadis, kita mau diapain pak.’ Tetapi, ada sekelompok juga yang tidak setuju, dan pada saat kejadian pada tanggal 14 dan 15 Januari kemarin, di antara rekan-rekan juga ada diskusi panas keributan,” jelasnya.
Saat itu, ada sebagian sopir Angkot K-11 yang masih beroperasi seperti biasanya, diminta untuk ikut bergabung menghalau Operasional Biskita Transpatriot Bekasi.
“Kami menawarkan untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan. Tetapi tiba-tiba, ada sekelompok sopir Angkot K-11 yang tidur di bawah kolong kendaraan Biskita,” tutur Zeno.
“Yang bisa kita lakukan adalah melakukan gerakan cepat untuk menghindari kejadian yang fatalitas. Sehingga beberapa orang tadi yang tidur, kita halau, kita tarik untuk menjauh dari bawah bus,” tambahnya.
Sehingga, tuduhan aksi penganiayaan yang dilaporkan oleh korban tidak benar adanya.
“Pada saat kejadian, sekelompok pengemudi Angkot K-11 juga melakukan hal yang sama kepada para aparatur, dan dari video yang beredar, pemukulan itu tidak ada,” jelas Zeno.
“Saya selaku pimpinan dan Kadis, apabila itu ada, saya akan memberikan sanksi tegas. Kami juga terikat dengan aturan-aturan yang berlaku, baik dari sisi operasional dan pengamanan sesuai aturan,” paparnya.