Direktur Utama PT Mitra Patriot (PTMP), David Rahadja, meminta dukungan dan waktu dari Komisi III DPRD Kota Bekasi untuk membuktikan kinerja manajemen barunya.
Permintaan ini disampaikan menyusul kritik tajam yang dilontarkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama seluruh direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bekasi pada Kamis (07/08/2025).
David menegaskan bahwa manajemen PTMP yang baru dilantik pada 15 Juli 2025 masih dalam tahap awal pembenahan internal dan membutuhkan waktu minimal 100 hari kerja sebelum dapat dievaluasi secara objektif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Komisi III seharusnya mendukung kebijakan kami. Beri kami kesempatan bekerja dulu, baru dikomentari,” ujar David kepada awak media, Jumat (08/08/2025).
Komitmen Perbaikan dan Pendanaan Pribadi
Dalam upaya mempercepat perbaikan perusahaan, David mengaku telah menggunakan dana pribadi untuk menutupi kebutuhan operasional PTMP, termasuk pembayaran gaji pegawai bulan Juli dan renovasi kantor pusat.
“Saya sebenarnya tidak mau menunggu penyertaan modal. Kalau tidak ada aksi cepat, perusahaan tidak akan jalan,” tegasnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen David dalam membenahi PTMP yang selama ini dinilai kurang berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi. Ia mengakui bahwa PTMP belum pernah menyetor PAD, namun optimis dapat mengubah kondisi tersebut.
“Saya justru tertantang karena PTMP belum pernah berkontribusi. Ini kesempatan kami membuktikan diri,” tambah David, yang juga dikenal sebagai pengusaha di sektor transportasi dan properti.
Rencana Aktivasi Bus Trans Patriot
Sebagai bagian dari strategi revitalisasi, PT Mitra Patriot berencana mengaktifkan kembali layanan Bus Trans Patriot rute Harapan Indah–Terminal Bekasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik sekaligus memperkuat posisi PTMP sebagai BUMD yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Ini bukti nyata komitmen kami melayani warga Kota Bekasi. Jangan bilang manajemen baru tidak bisa bekerja,” tegas David.
Kritik DPRD: Fokus Bisnis PTMP Dinilai Tidak Jelas
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Arief Rahman Hakim, menyampaikan kritik terhadap arah bisnis PTMP yang dinilai tidak fokus.
Menurutnya, perusahaan seharusnya memprioritaskan sektor parkir dan reklame sesuai dengan mandat awal, bukan merambah ke sektor lain yang belum jelas.
“Kami masih bingung dengan leading sektor PTMP yang mau digarap. Seharusnya fokus pada parkir dan reklame, tapi malah merambat ke mana-mana,” ujar Arief, Kamis (7/8/2025).
Arief juga mempertanyakan permintaan tambahan modal sebesar Rp5 miliar yang diajukan PTMP untuk pengelolaan empat titik parkir di Kota Bekasi.
“Hanya untuk empat titik parkir minta Rp5 miliar? Ini tidak rasional. Kita tahu berapa sebenarnya kebutuhan anggaran untuk parkir,” tegasnya.
Tantangan dan Harapan
Meski mendapat kritik, David Rahadja tetap optimis bahwa PTMP dapat menjadi BUMD yang sehat dan produktif. Ia berharap DPRD Kota Bekasi dapat memberikan ruang dan waktu bagi manajemen baru untuk membuktikan kinerjanya.
Dengan rencana strategis seperti pengaktifan Bus Trans Patriot dan pembenahan sistem parkir, PTMP berupaya menjawab tantangan dan membangun kepercayaan publik serta pemerintah daerah.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





























