Jeratan Pungli ala SMAN 17 Bekasi, Peras Orang Tua Siswa Hingga Rp1,935 Miliar

- Jurnalis

Sabtu, 17 September 2022 - 09:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTA BEKASI – Hiruk pikuk pungutan komite disusul ricuh orang tua murid dengan komite di Bandung, ternyata tidak membuat ciut salah satu Kepala SMA Negeri di Kota Bekasi.

Bahkan Instruksi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat seakan angin lalu baginya.

Sekolah yang terletak di Bekasi Selatan, tepatnya SMAN 17 Bekasi terang-terangan mengangkangi perintah Kadisdik untuk tidak melanjutkan rapat-rapat komite dan melakukan pungutan ke orang tua murid.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekolah ini dengan jumawa mengadakan sosialisasi dan melakukan pungutan atas nama komite sekolah.

Atas nama komite sekolah, SMAN 17 Bekasi mengadakan sosialisasi pada tanggal 10 September 2022.

Dalam sosialisasi itu orang tua disodorkan formulir Sumbangan Peduli Pendidikan dengan 3 opsi,

1. Rp. 8.5 juta
2. Rp. 8 juta
3. Rp. 7.5 juta

Salah satu orang tua yang anaknya baru saja diterima di SMAN 17 Bekasi, kepada rakyatbekasi.com mengatakan bahwa mereka sebenarnya sangat terkejut dengan besarnya angka sumbangan peduli pendidikan yang ditawarkan komite pada rapat itu.

Formulir Sumbangan Peduli Pendidikan SMAN 17 Bekasi

Namun, mereka tidak berani protes karena beberapa hal, salah satunya takut akan berpengaruh kepada proses belajar anaknya di sekolah.

Pada Selasa lalu, Kadisdik di depan awak media memerintahkan semua sekolah untuk menghentikan semua rapat-rapat komite dalam sosialisasi dana komite, menyusul ricuh yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Bandung.

Tapi sepertinya, Kepala SMAN 17 Bekasi dan Ketua Komite SMAN 17 Bekasi tidak peduli. Terbukti, dari informasi dan data yang diterima rakyatbekasi.com, SMAN 17 Bekasi bahkan telah memungut uang dari orang tua.

Anehnya, dalam Permendikbud 75 tahun 2016 maupun dalam Pergub Jawa Barat No.44 tahun 2022, dikatakan bahwa penggalangan dana dilakukan oleh Komite Sekolah.

Dipertegas kembali di pasal 15 dan 16 Pergub tersebut bahwa komite sekolah menggalang dana dari orang tua dan dibukukan di rekening komite sekolah.

Bukti transfer Orang tua murid ke Rekening Bank atas Nama Sekolah

Kenyataannya, pemungutan dana bukan dilakukan oleh Komite Sekolah SMAN 17, tetapi disetorkan langsung oleh orang tua murid ke rekening atas nama sekolah.

Pemerhati pendidikan Lamhot Capah dengan tegas mengatakan bahwa apa yang dipertontonkan oleh SMAN 17 Bekasi bersama dengan Komite Sekolah sudah merupakan aksi pembangkangan akan kebijakan dan instruksi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Bahkan dia menambahkan kalau dana yang telah disetorkan orang tua murid itu sudah masuk kategori pungutan liar.

Menurutnya, Kepala SMAN 17 Bekasi sudah melakukan tindakan indisipliner dan seolah-olah menantang Kadisdik Jabar.

“Jelas ini sebuah pembangkangan atas instruksi Kadisdik Jabar agar menghentikan sementara semua rapat-rapat komite, dan untuk tidak melakukan pemungutan. Tapi, dari bukti transfer yang ada, bahwa orang tua ternyata menyetorkan dana langsung ke rekening bank atas nama sekolah. Ini benar-benar menyalahi Permendikbud dan Pergub,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN 17 Bekasi, Turheni Komar, dan juga Kepala KCD wilayah III, Asep Sudarsono, sampai berita ini ditayangkan, lebih memilih bungkam.

“Diperkirakan sebanyak 258 siswa SMAN 17 Bekasi menjadi objek pungutan sekolah dengan dalih sumbangan peduli pendidikan. Bila tiap siswa menyetorkan minimal Rp. 7.5 juta maka dana yang dihimpun sekolah dari orang tua murid sebanyak Rp1,935 miliar. Fantastis,” terang Lamhot.

“Kami akan laporkan ini secepatnya ke lembaga penegak hukum, karena ini sudah sangat menciderai pendidikan. Ini adalah PUNGLI,” tutupnya. (mar)

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Fopera Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Smart Class Disdik Kota Bekasi ke KPK
Pelantikan Pengurus Kecamatan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) se-Kota Bekasi Berlangsung Khidmat
Pemkot Bekasi Tunggu Regulasi Lanjutan Terkait Kebijakan ASN Bekerja dari Mana Saja selama Dua Hari
Disdik Kota Bekasi Wacanakan Bangun Gedung SMP Negeri Baru di Margahayu
Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Pawai Arak-arakan Cap Go Meh di Kota Bekasi
Pernah Jadi Siswa Taruna, Wali Kota Bekasi Terpilih Tri Adhianto Siap Ikuti Retret di Akademi Militer Magelang
Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad Klaim Telah Jalankan Tugas dengan Baik
Distaru Kota Bekasi Lakukan Pulbaket Tower BTS yang Berdiri di Atas Rumah Warga

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 15:08 WIB

Fopera Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Smart Class Disdik Kota Bekasi ke KPK

Kamis, 13 Februari 2025 - 12:15 WIB

Pelantikan Pengurus Kecamatan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) se-Kota Bekasi Berlangsung Khidmat

Kamis, 13 Februari 2025 - 11:19 WIB

Pemkot Bekasi Tunggu Regulasi Lanjutan Terkait Kebijakan ASN Bekerja dari Mana Saja selama Dua Hari

Kamis, 13 Februari 2025 - 11:12 WIB

Disdik Kota Bekasi Wacanakan Bangun Gedung SMP Negeri Baru di Margahayu

Rabu, 12 Februari 2025 - 11:12 WIB

Pernah Jadi Siswa Taruna, Wali Kota Bekasi Terpilih Tri Adhianto Siap Ikuti Retret di Akademi Militer Magelang

Berita Terbaru

error: Content is protected !!