Oleh: Agung Sulistyo
Menjelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif 2024, masyarakat disuguhkan informasi yang memuat rasa terimakasih warga terhadap anggota legislatif atas terealisasinya pembangunan di lingkungan, seolah-olah hanya peran anggota dewan tersebutlah sehingga pembangunan dapat terealisasi.
Padahal pembangunan yang dibiayai oleh uang rakyat tersebut seyogyanya memang diperuntukan bagi masyarakat tanpa campur tangan anggota dewan itu sendiri yang secara masif mengambil keuntungan agar dirinya kelak dipilih kembali karena pembangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk dapat memahami bahwa pembangunan di lingkungan mereka seharusnya merupakan hasil dari keputusan yang diambil secara bersama oleh pihak pemerintah dan masyarakat itu sendiri.
Peran anggota legislatif hanyalah sebagai wakil rakyat yang bertugas memperjuangkan kepentingan dan aspirasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan di tingkat legislatif.
Namun, fenomena yang terjadi saat ini adalah adanya praktik dimana anggota dewan terkesan bahwa tanggung jawab dan peran mereka dalam pembangunan dianggap sebagai bentuk jasa yang eksklusif.
Mereka terkadang menggiring opini publik dengan narasi yang menyamarkan kenyataan bahwa pembangunan sebenarnya dibiayai oleh uang rakyat yang seharusnya dialokasikan secara adil dan transparan.
Penting bagi masyarakat untuk tidak terjebak dalam persepsi tersebut, dan melakukan evaluasi yang jernih terhadap kinerja anggota dewan serta dampak nyata pembangunan yang telah dilakukan.
Evaluasi ini harus dilakukan secara adil, dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk efektivitas program pembangunan, penggunaan anggaran yang tepat, serta keberlanjutan dan manfaat jangka panjang yang diciptakan.
Sebagai masyarakat yang memiliki peran aktif dalam proses demokrasi, penting juga bagi kita untuk memastikan bahwa pilihan kita dalam Pemilihan Legislatif 2024 didasarkan pada penilaian yang obyektif dan bukan semata-mata karena narasi kampanye yang dibangun oleh anggota dewan.
Kita harus memilih pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen untuk mewakili kepentingan masyarakat secara jujur, transparan, dan bertanggung jawab.
Berpikir kritis, melibatkan diri dalam diskusi publik, serta memperoleh informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya adalah langkah-langkah yang penting dalam memastikan partisipasi aktif kita dalam proses demokrasi dan pemilihan anggota legislatif yang akan datang.
Ingat, kita sebagai warga negara memiliki hak dan tanggung jawab untuk ikut serta dalam membangun masyarakat yang lebih baik melalui pemilihan yang cerdas dan berkualitas.
- penulis adalah Sekretaris DPC Pemuda Demokrat Indonesia Kota Bekasi