Komdigi Ajukan Tambahan Anggaran Rp12,6 Triliun? Jangan Lupa, Data Bocor dan Judi Online

- Jurnalis

Rabu, 9 Juli 2025 - 09:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid (tengah) bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo (kanan), dan Nezar Patria (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (07/07/2025). (Foto: Antara)

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid (tengah) bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo (kanan), dan Nezar Patria (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (07/07/2025). (Foto: Antara)

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun kepada Komisi I DPR RI dalam rapat kerja yang digelar pada Senin, 7 Juli 2025.

Jika disetujui, total pagu indikatif Komdigi Tahun Anggaran 2026 melonjak menjadi Rp20,36 triliun, menjadikannya salah satu pengajuan terbesar di antara kementerian/lembaga (K/L) lainnya untuk tahun tersebut.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa tambahan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk membiayai tiga program prioritas nasional:

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

  • Perluasan akses internet di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), khususnya di Papua
  • Penguatan infrastruktur Pusat Data Nasional (PDN)
  • Pengembangan teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam skala nasional

“Untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas ini, kami membutuhkan tambahan anggaran dari pagu indikatif Kemkomdigi Tahun Anggaran 2026,” ujar Meutya dalam pernyataan resminya.

Ketiga program tersebut merupakan bagian dari agenda besar Transformasi Digital Nasional yang telah menjadi visi pemerintahan dalam menghadapi tantangan era industri 5.0 dan penguatan kedaulatan digital.

Sorotan Isu Keamanan Data dan Etika Pegawai Kembali Mencuat

Meski ambisi Komdigi patut diapresiasi, publik belum melupakan dua insiden besar yang mencoreng reputasi lembaga ini pada awal 2025:

Kebocoran Data Internal Pegawai Komdigi

Pada Februari 2025, terjadi dugaan kebocoran data internal pegawai Komdigi akibat serangan siber yang menargetkan sistem kementerian.

Meski disebut hanya mencakup data “non-sensitif”, peristiwa ini tetap menimbulkan keraguan publik terhadap ketangguhan sistem pengamanan siber nasional—terutama dalam konteks pengelolaan Pusat Data Nasional (PDN) yang strategis.

Pengamat keamanan digital dari DigitalTrust Institute, Dewi Lestari, menyatakan bahwa insiden semacam ini mencerminkan perlunya audit keamanan independen secara berkala, terutama bagi instansi yang menjadi garda depan dalam tata kelola digital negara.

11 Pegawai Komdigi Terlibat Judi Online

Tak kalah mencengangkan, 11 pegawai Komdigi ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada Maret 2025 karena terlibat dalam operasi jaringan situs judi online.

Ironisnya, beberapa dari mereka merupakan staf dengan akses terhadap sistem pemblokiran situs ilegal. Salah satu tersangka bahkan diketahui mengakses lebih dari 5.000 situs judi per hari menggunakan perangkat dinas.

Menurut laporan PPATK, para tersangka menggunakan identitas dan rekening fiktif untuk menghindari pelacakan transaksi.

Kementerian telah mengambil tindakan tegas berupa pemecatan dan penonaktifan akses sistem, namun insiden ini mengungkap kegagalan pengawasan internal dan lemahnya mekanisme kontrol integritas pegawai.

Capaian Keuangan Tak Menutup Kebutuhan Reformasi

Komdigi tercatat memiliki kinerja keuangan positif sepanjang 2024. Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Selain itu, hingga 4 Juli 2025, Komdigi menjadi penyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tertinggi di antara seluruh K/L, yaitu Rp8,66 triliun.

Namun prestasi tersebut dinilai belum cukup untuk menghapus keraguan publik terhadap integritas lembaga.

“Peningkatan anggaran yang masif harus dibarengi dengan pembenahan sistem internal dan pengawasan melekat. Reformasi kelembagaan perlu diakselerasi,” ujar Faisal Rasyid, peneliti kebijakan publik dari LIPI.

Transparansi, Akuntabilitas, dan Tantangan Integritas

Permintaan anggaran jumbo yang diajukan Komdigi memunculkan pertanyaan:

  • Apakah sistem keamanan dan integritas internal kementerian telah cukup solid untuk mengelola anggaran triliunan?
  • Bagaimana strategi pengawasan independen terhadap proyek strategis seperti pengembangan AI nasional dan PDN?
  • Apa jaminan bahwa tragedi kebocoran data dan kasus judi online tidak terulang?

Publik berharap agar dana yang diajukan tidak hanya menjadi angka dalam rencana kerja, tetapi benar-benar menghasilkan kemajuan nyata dalam tata kelola digital dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi ini.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Peluang Emas! Kemnaker Resmi Buka Program Pemagangan Nasional 2025 Batch 2, Targetkan 80.000 Lulusan Baru
Hotline ‘Lapor Pak Purbaya’ Terima 28.390 Pengaduan dalam 9 Hari, Pelapor Harus Tahu Hal Ini
Nggak Usah Pakai Embel-embel dari Mata Air di Pegunungan, Ahli BRIN: Aqua Jangan Bohongi Konsumen
Sebut Coretax Seperti Buatan ‘Lulusan SMA’, Menkeu Purbaya Rekrut ‘White Hacker’ Ranking Dunia
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Air Aqua Subang dari Sumur Bor, Walhi: Itu Drama!
Fakta Baru Pesta Gay Surabaya: 29 dari 34 Peserta Positif HIV, Polisi Tahan Seluruh Tersangka
Resmi! Kemendikdasmen Tetapkan Bahasa Inggris Jadi Mata Pelajaran Wajib Kelas 3 SD Mulai 2027
Cara Pinjam Uang di Koperasi Merah Putih: Panduan Lengkap untuk Anggota dan Pengurus

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:43 WIB

Peluang Emas! Kemnaker Resmi Buka Program Pemagangan Nasional 2025 Batch 2, Targetkan 80.000 Lulusan Baru

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 10:21 WIB

Hotline ‘Lapor Pak Purbaya’ Terima 28.390 Pengaduan dalam 9 Hari, Pelapor Harus Tahu Hal Ini

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:53 WIB

Nggak Usah Pakai Embel-embel dari Mata Air di Pegunungan, Ahli BRIN: Aqua Jangan Bohongi Konsumen

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:04 WIB

Sebut Coretax Seperti Buatan ‘Lulusan SMA’, Menkeu Purbaya Rekrut ‘White Hacker’ Ranking Dunia

Jumat, 24 Oktober 2025 - 08:56 WIB

Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Air Aqua Subang dari Sumur Bor, Walhi: Itu Drama!

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca