KOTA BEKASI – Kualitas air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi dilaporkan mengalami penurunan signifikan akibat pencemaran limbah dan tumpukan sampah rumah tangga. Menanggapi kondisi ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat menggelar rapat evaluasi dan monitoring terpadu Tim Patroli Sungai DAS Kali Bekasi, Senin (3/11/2025).
Rapat evaluasi strategis ini digelar di Ruang Rapat Lantai 2 DLH Kota Bekasi, yang berlokasi di Gedung Teknis Bersama (GTB) Kecamatan Rawalumbu.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi lintas instansi, termasuk tim Patroli Sungai Jawa Barat, Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) dan Penegakan Hukum DLH Kota Bekasi, serta Inspektorat Provinsi Jawa Barat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan Utama Patroli dan Edukasi Masyarakat
Patroli sungai ini merupakan program berkelanjutan hasil kerja sama antara DLH Provinsi Jawa Barat dengan perangkat daerah kabupaten/kota serta komunitas peduli lingkungan.
Tujuan utama dari patroli rutin di sungai-sungai strategis ini adalah untuk memetakan dan mengatasi masalah secara langsung. Tiga fokus utamanya meliputi:
- Memantau kualitas air sungai secara berkala.
- Mengidentifikasi sumber pencemar, baik dari limbah domestik, industri, maupun aktivitas pertanian.
- Melakukan edukasi langsung kepada masyarakat di sekitar bantaran sungai mengenai pentingnya menjaga kelestarian ekosistem air.
Temuan Lapangan: Limbah dan Sampah Jadi Biang Kerok
Dalam laporan evaluasi yang dipaparkan, tim patroli menemukan fakta yang mengkhawatirkan. Terjadi penurunan kualitas air di beberapa titik vital di sepanjang DAS Kali Bekasi.
Penyebab utama dari penurunan kualitas ini teridentifikasi berasal dari tiga sumber:
- Masih adanya pembuangan air limbah yang tidak terkelola.
- Terjadinya sedimentasi atau pendangkalan.
- Maraknya tumpukan sampah rumah tangga yang dibuang langsung oleh oknum masyarakat ke badan sungai atau menumpuk di bibir sungai.
Kolaborasi Lintas Sektor: DLH Kota Bekasi Turunkan ‘Pasukan Katak’
Bidang Penaatan Lingkungan DLH Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa patroli sungai adalah bagian dari program jangka panjang untuk restorasi ekosistem air di Jawa Barat. Pihaknya menegaskan bahwa tugas ini tidak dapat diemban sendiri.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kualitas sungai kita,” ujar perwakilan DLH Provinsi Jawa Barat.
Menjawab kebutuhan kolaborasi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menyatakan dukungan penuh. Sebagai bentuk aksi nyata, DLH Kota Bekasi akan mengintegrasikan Tim Pasukan Katak yang dimilikinya untuk membantu operasional patroli sungai di DAS Kali Bekasi.
Tidak hanya itu, DLH Kota Bekasi juga akan memberikan suporting teknis berupa alat angkutan apung (perahu) untuk memudahkan tim patroli dalam menjangkau titik-titik yang sulit diakses dan melakukan pembersihan.
DLH Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus meningkatkan frekuensi patroli, pengawasan berkala, serta mengintensifkan sosialisasi agar tercipta lingkungan sungai yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Apa langkah konkret yang seharusnya diambil pemerintah untuk menindak tegas pelaku pembuang limbah dan sampah di sungai? Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar!
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.






































