Pantang Membebek, Jokowi Guncang Dunia

- Jurnalis

Rabu, 6 Desember 2023 - 08:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kiri) bersama Joko Widodo (Jokowi) yang saat berstatus calon Presiden nomor urut 01 saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (09/04/2019) silam.

Dokumentasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kiri) bersama Joko Widodo (Jokowi) yang saat berstatus calon Presiden nomor urut 01 saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (09/04/2019) silam.

Sejarah laksana roda. Dia berputar, mengulang-ulang kisahnya.

Dan situasi di tahun 50an hingga 60an itu seperti datang kembali tahun ini. Adalah Jokowi yang menjadi tokoh sentralnya.

Pemunculan Jokowi mengubah nasib PDIP di percaturan politik nasional. Pasalnya, sedahsyat apa pun seorang Megawati, ia tetap tidak kuasa melawan keperkasaan Susilo Bambang Yudhoyono.

Megawati terpuruk di Pilpres, PDIP juga kehilangan tajinya. Tapi Jokowilah yang menjadi Ratu Adilnya. Kursi RI-1 didudukinya dan PDIP kembali menemukan kejayaannya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jokowi seketika didaulat sebagai dewa penyelamat. Betapapun demikian, ia tetap rendah hati menerima status sebagai petugas partai. Setidaknya untuk beberapa lama.

Jokowi berpikiran jauh ke depan. Sejak jauh-jauh hari ia telah menyusun alur regenerasi kepemimpinan pasca Februari 2024.

Ketajaman intuisi politiknya pula yang membuat Jokowi mampu membaca dinamika yang kabarnya tidak begitu sehat di PDIP, partai yang telah ia sehatkan itu.

Baca Juga:  Mas Tri: Kejaksaan Negeri Bekasi Sengaja Abaikan Arahan Jaksa Agung RI Burhanuddin?

Dan, walau Jokowi tidak ada hubungan dengan Aidit, namun tabiat politiknya memiliki kemiripan pada satu aspek: menolak membebek. Walau bertitel petugas partai, Jokowi pantang membebek.

Jokowi memang tidak menggunakan diksi sefrontal Aidit. Tapi Jokowi tentu yakin, ia harus melancarkan terjangan terhadap kekuatan-kekuatan yang ia pandang kontra revolusioner, tak terkecuali–dalam konteks pilpres 2024–yang “bergentayangan” di dalam tubuh PDIP. Dan jurus Jokowi itu terlalu hebat untuk dibendung.

Jokowi melihat tanda-tanda PDIP salah urus, dan itu berbahaya bagi visinya tentang Indonesia masa depan.

Anggaplah, di permukaan, Jokowi melakukan makar terhadap trah Sukarno selaku “pemilik dan pewaris” PDIP. Tak beda dengan pengkhianatan Aidit terhadap Sukarno.

Tapi di balik “kejahatan politik” itu, terkandung idealisme dan visi Jokowi secara bersamaan. Bahwa, PDIP harus diluruskan, Indonesia harus diselamatkan.

Baca Juga:  Ini Dia Daftar Caleg Tetap DPRD Kota Bekasi di Pemilu 2024

Katakanlah, Jokowi adalah pelaku kanibalisme politik. Anak durhaka. Kacang lupa kulit. Manuvernya sungguh-sungguh vivere pericoloso (menyerempet-nyerempet bahaya. Bahasa Italia yang lebih umum adalah “vivere pericolosamente”—red).

Ia memalingkan kepala dari segala bentuk drama, sinetron (itu keliru ucapannya di HUT Golkar), dan tindak-tanduk baper politik lainnya. Publik bisa membaca itu tertuju kepada siapa.

Kentara sudah. Jokowi menolak patuh. PDIP dibuatnya runtuh, hukum dibikinnya kisruh, peta politik diaduknya hingga keruh.

Namun Jokowi seolah mewejangani kita. Bahwa, dalam sebuah revolusi, itu semua tak lebih “een rimpeltje in de oceaan” — riak kecil di tengah ombak samudra.

Habis perkara?

Belum. Masih perlu ditunggu episode pamungkas sendrapolitik Jokowi: berjaya dalam politik riang gembira, atau justru bergemoy sendirian dan menjadi orang paling kesepian? Allahu a’lam. [ ]

*Pembelajar psikologi, penikmat sejarah

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Penulis : Reza Indragiri Amriel

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sebuah Tinjauan untuk Tingkatkan Kegemaran Membaca Masyarakat Kota Bekasi
Anies Rasyid Baswedan (bukanlah) Budak Joko Widodo
Mereka Merangsek Ikut Kontestasi di Tengah Seruan Netralitas ASN
Pecat Ketua KPU demi Pilkada Kota Bekasi Jujur dan Adil
Polemik Pj Wali Kota Bekasi, Isu Mutasi Pejabat Eselon II Sarat dengan Kepentingan?
Dampak Revolusi Teknologi Informasi terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja
Distorsi Bising Kekuasaan Jokowi Semakin Tak Terkendali
Pemuda dalam Lingkaran Dinasti dan Politik Identitas

Berita Terkait

Rabu, 17 Juli 2024 - 15:37 WIB

Sebuah Tinjauan untuk Tingkatkan Kegemaran Membaca Masyarakat Kota Bekasi

Sabtu, 15 Juni 2024 - 09:21 WIB

Anies Rasyid Baswedan (bukanlah) Budak Joko Widodo

Senin, 22 April 2024 - 03:01 WIB

Mereka Merangsek Ikut Kontestasi di Tengah Seruan Netralitas ASN

Selasa, 19 Maret 2024 - 03:18 WIB

Pecat Ketua KPU demi Pilkada Kota Bekasi Jujur dan Adil

Sabtu, 9 Maret 2024 - 00:05 WIB

Polemik Pj Wali Kota Bekasi, Isu Mutasi Pejabat Eselon II Sarat dengan Kepentingan?

Berita Terbaru

error: Content is protected !!