Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi mengungkapkan kronologi mengenai gangguan pelayanan air kepada masyarakat yang sempat terganggu beberapa hari lalu.
Gangguan layanan yang terjadi pada Sabtu (26/10/2024) lalu, disebabkan terbakarnya kabel incoming ke trafo yang lokasinya terpendam di bawah tanah.
“Alhamdulillah itu persoalannya pada kelistrikan di kita yang namanya kabel incoming ke Trafo itu. Secara teknis, kabel incoming tersebut memang sudah masuk dalam program Rancangan Kerja untuk dilakukan penggantian di tahun 2025,” ucap Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi kepada rakyatbekasi.com saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bekasi, Selasa (29/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada saat terjadinya gangguan pelayanan distribusi air kepada para pelanggan, kata dia, Ali mengaku langsung menginstruksikan kepada jajaran bagian Teknik melalui Manajer Produksi untuk segera melakukan sejumlah langkah-langkah penanganan.
“Tapi ya gimana tuhan berkata lain ternyata, kita mau ganti di Januari 2025 misalkan, ternyata sudah ngebul (kabelnya terbakar). Dan memang itu kabel, konon ceritanya, terpasang sejak tahun 2002 dari pertama kali,” sambungnya.
“Karena (kabel) ini vital, kami sudah mengusulkan pergantian di tahun 2025. Semuanya itu tercatat di dalam draft rencana kerja kita dan sudah kita anggarkan di tahun 2025 mendatang,” tambahnya.
Karena terbakarnya kabel tersebut tergolong force majeur dan vital, maka dilakukanlah upaya pergantian kabel tersebut dengan yang baru tanpa harus menunggu pengadaan di tahun 2025 seperti di dalam draft rencana kerja.
“Jadi gangguan layanan itu terjadi pukul 07.00 WIB, kemudian tim teknis terjun ke lapangan untuk melakukan trouble shooting dan mengurai kabel dan lain sebagainya. Lamanya downtime disebabkan posisi eksisting kabelnya ditanam, sampai akhirnya ketemu penyebabnya,” paparnya.
Pada kesempatan ini, kata dia, Jajaran Perumda Tirta Patriot meminta maaf kepada segenap pelanggan atas kejadian terbakarnya kabel incoming sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam upaya mencari pergantian kabel incoming tersebut sehingga berdampak dengan terganggunya layanan distribusi air.
“Selanjutnya kabelnya dipasang juga secara darurat, jadi bukan pasang kabel yang ideal, namun yang penting bisa beroperasi. Makanya rencananya, dalam satu atau dua minggu ke depan, mau dipasang ulang agar ideal kembali,” tuturnya.
“Ya kalau bicara tentang antisipasi memang, kita lebih kepada mitigasi atas terjadinya gangguan. Ya memang, kita hanya memiliki 4 mobil tangki mobile yang harus melayani zona layanan yang luar biasa, jadi memang akhirnya banyak yang tidak tertangani kemarin,” ucapnya.
Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, kondisi kemarin itu posisi reservoir (penampungan air) sedang kosong sehingga membutuhkan waktu selama 2 hari untuk recovery.
“Alhamdulillah sudah nyala, kami yakin 90% lebih semua sudah bisa mengalir, walaupun ada satu atau dua titik zona yang saya pikir itu semua masih dalam proses menuju normal. Tapi alhamdulillah untuk hari ini nggak ada gangguan lagi, semua sudah normal 100%,” tutupnya.