Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad menyambut baik, menyoal pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta proyek Lintas Timur – Barat Fase 1 Tahap 1.
Melalui jalur tersebut akan dibangun dari di wilayah Jakarta mulai dari Tomang hingga Medan Satria sepanjang 24,5 Km.
Dengan, pembangunan tersebut baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi Widodo, pada Rabu (11/09/2024) lalu. Sekaligus, pembangunan MRT Tomang – Medan Satria ini akan dilakukan secara paralel tanpa menunggu penyelesaian jalur MRT Fase 2 Utara – Selatan yakni Bundaran HI sampai Kota Tua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini kan wujud kepedulian perhatian pemerintah pusat. Melihat situasi dinamika yang ada di Kota Bekasi dan juga dianggap Kota Bekasi ini mampu menjalankan itu, di satu sisi ini amanah kepercayaan dan anugerah,” ucap dia saat ditemui RakyatBekasi.com di Alun-alun M Hasibuan Kota Bekasi, Jumat (13/09/2024).
Melalui proyek pembangunan MRT tersebut, kata dia, pihaknya berencana akan segera mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat.
Tujuannya adalah sebagai bentuk minat dan keinginan masyarakat untuk segera beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, bilamana mereka jenuh akan situasi kemacetan yang berimbas pada kendaraan pribadi.
“Kita akan terus sosialisasikan, karena ini juga kan semua untuk kepentingan masyarakat. Kalau masyarakat kita jenuh, dengan kemacetan. Ya pasti akan beralih nanti perlahan-lahan, tapi juga kita sambil memperbaiki infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat,” terang PJ Gani.
Sementara, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi Gunawan mengatakan, proyek MRT sendiri awalnya merupakan permohonan Pemerintah Kota Bekasi kepada Pemerintah Pusat yang pada akhirnya bisa direalisasikan.
“Untuk MRT sendiri kita bersyukur ternyata permohonan kita sejak tahun 2021 itu bisa diterima oleh pihak Kementerian Perhubungan. Tentunya dari Bappenas sudah menghasilkan menggelontorkan anggaran khusus untuk kota Bekasi sepanjang 800 meter,” tutur Johan Budi saat ditemui di lokasi secara terpisah.
Menurutnya, Pj Wali Kota Bekasi dalam hal ini juga sudah melakukan penunjukan lokasi (Penlok) yang akan menjadi lokasi pembangunan.
“Dengan anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan proyek tersebut kurang lebih Rp 1,5 Triliun. Dimana, Rp 1,2 Triliun untuk kontruksi dan Rp 282 Miliar untuk pembebasan lahan dan itu menjadi dasar untuk pembebasan lahan yang rencananya pada tahun 2025,” pungkasnya.