Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menegaskan bahwa wilayah Kota Bekasi menjadi korban atas pencemaran lingkungan yang terjadi di Sungai Cileungsi yang berada di wilayah administratif Kabupaten Bogor.
“KP2C memandang persoalan pencemaran Kali Bekasi secara objektif bahwa Pemerintah Kota Bekasi dan warganya menjadi korban pencemaran yang terjadi di Sungai Cileungsi sebagai kawasan hulu,” ucap Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman menanggapi polemik tercemarnya Kali Bekasi jadi tanggung jawab Wali Kota, Selasa (29/08/2023).
Sebagai korban pencemaran, Puarman memberikan saran kepada Wali Kota Bekasi Tri Adhianto agar melayangkan protes keras kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebagai pihak yang bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan rekomendasi Ombudsman RI pada tahun 2019 silam bahwa terkait pencemaran Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor menjadi kewenangan Pemprov Jabar.
“Secara tegas saya sampaikan bahwa Pemkot Bekasi dan warga di Kota Bekasi adalah korban pencemaran yang terjadi dari Sungai Cileungsi yang berada di Kabupaten Bogor,” tegasnya seraya menyarankan protes keras harus dilayangkan Pemkot Bekasi kepada Dinas Lingkungan Hidup Jabar dan juga KLHK.
Selain itu, kata dia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil diketahui telah membentuk Satgas Sungai Cileungsi pada medio Februari 2020 silam, yang mana hal tersebut sama dengan Satgas Sungai Citarum Harum.
Namun demikian, Puarman membeberkan bahwa Satgas Sungai Cileungsi bentukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu tidak berjalan dengan semestinya. Sehingga Pemkot Bekasi juga bisa mempersoalkan hal tersebut.
Kemudian yang jadi pertanyaannya, lanjut dia, apakah Wali Kota Bekasi bisa menutup pabrik penyebab pencemaran yang ada di wilayah Kabupaten Bogor, tentu saja jawabnya tidak bisa.
“Bukan Bekasi yang dituntut, karena penyebabnya bukan di Bekasi. KP2C fair menilai bahwa Wali Kota Bekasi bisa bertindak tegas jika sebab pencemarannya ada di Kota Bekasi. Tapi ini pencemaran terjadi di hulu Kali Bekasi, dalam hal ini Sungai Cileungsi,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Politisi Kali Malang asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Chairoman J Putro dan Anggota DPRD Kota Bekasi asal Fraksi Demokrat Haeri Parani angkat bicara terkait polemik Kali Bekasi yang acap kali tercemar limbah industri. (mar)