Sebagai warga negara yang baik, salah satu kewajiban yang harus Anda penuhi adalah membayar pajak. Bagi Anda yang sudah memenuhi kriteria, sangat disarankan untuk segera mendaftar dan memiliki NPWP.
Namun, apakah semua orang wajib memiliki NPWP? Siapa saja yang wajib memiliki NPWP? Yuk, simak penjelasannya berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak!
Apa Itu NPWP?
NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor identitas yang diberikan kepada setiap wajib pajak untuk keperluan administrasi perpajakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, di mana NPWP diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sesuai dengan UU Nomor 16 Tahun 2009, NPWP juga mencakup ketentuan mengenai tata cara perpajakan.
Nomor NPWP terdiri dari 15 digit angka yang berbeda untuk setiap wajib pajak. Berikut adalah penjelasan mengenai nomor NPWP:
- 9 angka pertama menunjukkan identitas wajib pajak.
- 3 digit berikutnya adalah kode Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Jika Anda baru saja terdaftar sebagai wajib pajak, kode ini mengacu pada lokasi tempat Anda mendaftar.
- 3 digit terakhir menunjukkan status wajib pajak. Jika kode terakhir adalah 000, itu artinya statusnya adalah pusat atau tunggal. Sedangkan, jika menggunakan format 00x, artinya menunjukkan cabang dan angka terakhir adalah urutan cabang tersebut.
Perlu Anda ketahui bahwa terdapat peraturan baru yang mengizinkan WNI untuk menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) sebagai NPWP.
Sedangkan untuk WNA, badan usaha, dan instansi pemerintahan, cukup menambahkan angka nol (0) di depan nomor NPWP mereka, sehingga nomor NPWP mereka menjadi sebanyak 16 digit.
Siapa yang Wajib Memiliki NPWP?
Berdasarkan Per-20/PJ/2013, tidak semua warga negara Indonesia wajib memiliki NPWP. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa NPWP wajib dimiliki oleh orang pribadi maupun badan yang memenuhi syarat subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan perpajakan. Berikut adalah beberapa syarat subjektif yang dimaksud:
- Individu yang tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam setahun, atau yang memiliki niat untuk tinggal di Indonesia dalam waktu lama.
- Badan usaha yang berdiri atau beroperasi di Indonesia.
- Warisan yang belum dibagi sebagai kesatuan untuk menggantikan hak yang berwenang.
Fungsi NPWP Bagi Wajib Pajak
NPWP tidak hanya berfungsi sebagai identitas perpajakan, tetapi juga memiliki beberapa kegunaan penting lainnya yang harus Anda ketahui. Berikut adalah beberapa fungsi NPWP:
- Persyaratan Pengajuan Kredit
- Ketika Anda mengajukan kredit, lembaga keuangan akan meminta NPWP Anda. Ini digunakan untuk memastikan bahwa Anda merupakan warga negara yang taat pajak.
- Membuat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
- SIUP merupakan dokumen yang membuktikan bahwa usaha Anda sah di mata hukum. Selain itu, untuk membuat SIUP, Anda membutuhkan NPWP sebagai salah satu syarat pembuatannya.
- Persyaratan Administrasi Perpajakan
- Fungsi NPWP lainnya adalah sebagai syarat wajib pajak saat Anda melakukan berbagai administrasi perpajakan. Sebagai contoh, untuk melaporkan pajak Anda, Anda sudah harus terlebih dahulu memiliki NPWP. Dengan memiliki NPWP, Anda juga bisa mendapatkan tarif pajak yang lebih ringan dibandingkan dengan yang tidak memilikinya.
Jenis-Jenis NPWP
Di Indonesia, terdapat dua jenis NPWP. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis NPWP:
- NPWP Pribadi
- NPWP ini diberikan kepada individu yang memiliki penghasilan di Indonesia.
- NPWP Badan
- NPWP ini diberikan kepada perusahaan atau badan usaha yang sudah memperoleh penghasilan di Indonesia.
Dengan memahami siapa saja yang wajib memiliki NPWP dan fungsi penting dari NPWP, diharapkan Anda dapat memenuhi kewajiban perpajakan Anda dengan baik. Segera daftarkan diri Anda dan miliki NPWP jika Anda sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.