JAKARTA – Pemerintah resmi memberlakukan “lockdown” (isolasi-red) di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet sebagai upaya pemerintah mencegah penyebaran Omicron, varian baru COVID-19.
“Langkah ini salah satu respon pemerintah terhadap munculnya kasus Omicron dengan langsung melakukan ‘lockdown’,” kata Koordinator Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Mayjen TNI Budiman, Minggu (19/12/2021).
Budiman menyebut, “lockdown” sama dengan isolasi. Kegiatan isolasi di lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta berlaku secara ketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Budiman mengatakan, bahwa “lockdown” hanya untuk lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Sedangkan RSDC lainnya seperti di Pademangan, Pasar Rumput dan Nagrak tidak berlaku isolasi.
“Beruntung kasusnya ada di RSDC Wisma Atlet, artinya sudah terisolasi,” tambahnya.
Personel yang berada di dalam tidak boleh keluar, sedangkan orang yang dari luar ke wisma atlet wajib mengikuti prosedur pengamanan, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD).
“Misalnya dokter merawat pasien, maka harus menggunakan prosedur pengamanan dengan menggunakan APD,” kata Budiman.
Sedangkan pasien yang mau atau dokter yang keluar, harus menggunakan disinfektan, mandi keramas sehingga pulang dalam keadaan aman. Masa “lockdown” lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran berlangsung tujuh hari, mulai tanggal 17 Desember sampai dengan 23 Desember 2021 mendatang.
Pemberlakuan “lockdown” akan melihat perkembangan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan WGS oleh personel di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
RSDC Wisma Atlet Muncul Pasien Omicron
Total ada 3 pasien COVID-19 varian Omicron di RSDC Wisma Atlet, yakni ‘Mr N‘ seorang “office boy” di RSDC Wisma Atlet. Kemudian inisial ‘I’ dan ‘M’ merupakan repatriasi pelaku perjalanan dari luar negeri yang terkonfirmasi tanggal 17 Desember 2021.
Setelah terdeteksinya tiga orang tersebut, pemerintah melakukan pelacakan dengan melacak orang yang kontak erat dengan ketiga pasien Omicron tersebut. Terdapat 10 orang yang melakukan testing hasilnya positif COVID-19. Namun untuk mengetahui varian Omicron atau tidak masih menunggu pemeriksaan laboratorium.
Tiga pasien Omicron kini menjalani perawatan di Tower 4 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran kondisi mulai membaik.
Saat ini RSDC Wisma Atlet untuk merawat pasien terkonfirmasi dari perjalanan luar negeri di Tower 5 dan perjalanan dalam negeri di Tower 6.
Budiman menyebutkan, sejak 1 minggu lalu karena perlu untuk karantina, maka tower 4 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran untuk karantina pelaku perjalanannya.
Lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang menerapkan “lockdown” pembatasan berlaku di tower 4 dan 7.
“Jadi ‘lockdown’ hanya di komplek RSDC Wisma Atlet, itupun di luar dari tower 4 dan 7, karena terpisah di belakang,” ujar Budiman.
Budiman mengatakan terdapat 1.316 tenaga kesehatan yang menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Ada juga petugas pengamanan dari Kodam yang bertugas di tower berjumlah 412 orang. Serta sumber daya dari non kesehatan sebanyak 354 orang. Sehingga total ada 2.082 personel yang terkena kebijakan “lockdown” lingkungan RSDC Wisma Atlet.
Budiman mengatakan RSDC Wisma Atlet Kemayoran memiliki 7.894 kamar, dikurangi 4.700 kamar di tower 4 dan 7. Sehingga jumlah tempat tidur yang tersedia kurang lebih 3.675 ditambah yang terisi pasien ada 217.
“Jadi kita memiliki cukup 3.892 tempat tidur, karena 4.700 tempat tidur dipakai untuk karantina,” tutup Budiman. (Mar)