Waspada! Kasus Chikungunya di Kota Bekasi Tembus 172, Mayoritas Serang Usia Dewasa

- Jurnalis

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi.

Gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi.

KOTA BEKASIDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat adanya lonjakan kasus suspek chikungunya dengan total 172 laporan hingga Juli 2025.

Data ini dihimpun dari seluruh Fasilitas Kesehatan (Faskes) dan Puskesmas di berbagai wilayah di Kota Bekasi.

Angka ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Vevie Herawati, menjelaskan bahwa laporan kasus ini terhimpun sejak bulan Januari hingga Juli 2025.

“Ada laporan kasus dari seluruh wilayah di Kota Bekasi, berdasarkan tingkatan kecamatan yang terhimpun oleh Dinas Kesehatan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Pola Sebaran dan Upaya Pengendalian Dinkes Kota Bekasi

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kasus chikungunya di Kota Bekasi paling banyak menyerang kelompok usia produktif dan lanjut usia.

Berdasarkan data Dinkes, sebanyak 99 kasus terdeteksi pada usia 44 tahun ke atas, diikuti 55 kasus pada usia 15-44 tahun.

Sementara itu, kasus pada kelompok usia 5-14 tahun tercatat sebanyak 17 kasus, dan usia 1-4 tahun sebanyak 1 kasus.

Menanggapi situasi ini, Dinkes Kota Bekasi telah mengambil langkah-langkah proaktif. Vevie Herawati menyatakan,

“Upaya terkini yang dilakukan adalah mendistribusikan logistik seperti Rapid Diagnostic Test Chikungunya, larvasida, dan insektisida ke faskes. Kami juga gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan, baik secara langsung maupun melalui media sosial, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.”

​Selain itu, Dinkes juga membuat kebijakan kewaspadaan dini untuk menghadapi potensi peningkatan kasus demam berdarah (DBD) dan chikungunya. Investigasi epidemiologi segera dilakukan jika ada laporan kasus baru.

Tren Peningkatan Nasional dan Peringatan Kemenkes RI

​Lonjakan kasus ini sejalan dengan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang menunjukkan adanya tren peningkatan signifikan kasus suspek chikungunya secara nasional sejak awal 2025. Kenaikan ini dinilai terkait dengan musim penghujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk.

​Menurut data Kemenkes, provinsi dengan jumlah kasus suspek tertinggi adalah Jawa Barat dengan 6.674 kasus. Disusul oleh Jawa Tengah (3.388 kasus), Jawa Timur (2.903 kasus), Sumatera Utara (1.704 kasus), dan Banten (838 kasus). Peningkatan ini juga menjadi sorotan global, dengan laporan lonjakan kasus di negara-negara seperti Tiongkok dan Singapura.

Mengenal Gejala dan Pencegahan Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Meskipun jarang menyebabkan kematian, penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang sangat melemahkan, seperti demam tinggi dan nyeri sendi hebat yang dapat berlangsung berbulan-bulan.

​Untuk mencegah penularan, masyarakat diimbau untuk aktif dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Lakukan 3M Plus, yaitu:

  • ​Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  • ​Menutup rapat tempat penampungan air.
  • ​Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.
  • ​Plus, menggunakan losion anti nyamuk, menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air, serta memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

​Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan penyebaran chikungunya di Kota Bekasi dapat dikendalikan.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja
Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?
Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca