1.088 Reklame di Kota Bekasi Berdiri Ilegal, Potensi PAD Miliaran Rupiah Hilang

- Jurnalis

Senin, 28 Juli 2025 - 14:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hutan reklame di jalan Ahmad Yani - Kota Bekasi.

Hutan reklame di jalan Ahmad Yani - Kota Bekasi.

Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bekasi mengungkap fakta mengejutkan terkait kondisi papan reklame di wilayahnya. Dari total 1.788 titik reklame yang terdata, sebanyak 1.088 titik atau lebih dari 60 persen di antaranya berdiri secara ilegal karena tidak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Kondisi ini tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga menyebabkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai miliaran rupiah menguap setiap tahunnya.

Mayoritas Tak Berizin, PAD Miliaran Menguap

Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dzikron, menyatakan bahwa mayoritas reklame yang belum berizin tersebut berbentuk papan iklan (billboard) dan yang terpasang di jembatan penyeberangan orang (JPO).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dari 1.788 reklame yang terdata, baru 700 yang punya PBG. Ini berarti ada 1.088 yang ilegal. Potensi PAD dari retribusi sektor ini sangat besar jika semua taat aturan,” ujar Dzikron saat ditemui pada Senin (28/7/2025).

Rendahnya kesadaran para pengusaha untuk mengurus perizinan ini dinilai menjadi penyebab utama hilangnya potensi pendapatan yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan Kota Bekasi.

Sanksi Moral dan Potensi Temuan BPK

Distaru Kota Bekasi kini menyiapkan strategi baru untuk menindak para pelanggar. Selain penertiban fisik, pihaknya akan menerapkan sanksi moral berupa pemasangan stiker peringatan pada reklame ilegal milik perusahaan besar.

“Untuk pelanggar seperti bank atau perusahaan ritel besar, kami akan beri stiker peringatan sebagai sanksi moral,” jelas Dzikron.

Ia juga mengingatkan bahwa reklame tanpa PBG atau yang telah melewati masa izin pemasangan berisiko menjadi temuan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang dapat berujung pada sanksi lebih serius.

Strategi Baru: Edukasi Sebelum Penertiban

Dzikron mengakui bahwa tindakan penertiban dengan cara membongkar reklame ilegal secara terus-menerus dirasa kurang efektif.

Menurutnya, hal itu justru bisa menguntungkan pengusaha nakal karena mereka bisa menghindari kewajiban membayar retribusi.

“Kalau kami terus ‘sengget’ (menertibkan) reklame ilegal, mereka tidak akan pernah bayar. Mereka harus sadar, retribusi ini untuk pembangunan Bekasi, bukan untuk kami,” tegasnya.

Oleh karena itu, Distaru yang telah berkoordinasi dengan Wali Kota Bekasi kini memprioritaskan pendekatan persuasif dan edukasi, memberikan kesempatan bagi para pengusaha untuk segera mengurus perizinan mereka.

Surat Edaran Penertiban Segera Terbit

Masa pendekatan persuasif ini dipastikan tidak akan berlangsung lama. Dzikron menegaskan bahwa pihaknya akan segera menerbitkan surat edaran penertiban sebagai ultimatum terakhir.

“Kami akan beri peringatan dulu. Setelah itu, penertiban masif akan dilakukan. Ini bukan hanya soal estetika, tapi soal penegakan aturan dan kewajiban membayar retribusi kepada daerah,” pungkasnya.

Para pengusaha reklame di Kota Bekasi diimbau untuk segera mengurus Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di Dinas Tata Ruang sebelum tindakan penertiban tegas diberlakukan.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar
BPKN Panggil Direksi Aqua, Selidiki Dugaan Sumber Air dari Sumur Bor Bukan Pegunungan
Antisipasi Banjir Musim Hujan, Pemkot Bekasi Gelar Apel Kesiapsiagaan dan Latihan SAR

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Jumat, 24 Oktober 2025 - 09:42 WIB

Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca