KOTA BEKASI – Volume sampah yang terus bertambah setiap harinya menjadi ancaman tersendiri bagi warga Kota Bekasi, maka dari itu pemerintah pusat maupun daerah harus fokus mengawal permasalahan ini.
Hal ini diungkapkan Pemerhati lingkungan, Adrie Charviandi seraya mengatakan bahwa Kota Bekasi dalam keadaan darurat sampah yang memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan juga pemerintah.
“Situasi ini mengharuskan adanya tindakan terpadu, berkesinambungan, dan menyeluruh untuk mengatasi masalah persampahan yang semakin memburuk,” ujar Bang Adrie sapaan akrabnya kepada awak media, pada Jumat (13/10/23).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bang Adrie menambahkan, kendala utama dalam mengatasi darurat sampah ini adalah pengelolaan sampah yang masih mengandalkan metode end of life.
Pendekatan ini, kata Adrie dinilai usang dalam menghadapi masalah yang semakin kompleks dan memprihatinkan ini.
“Situasi darurat sampah di Kota Bekasi harus menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Diperlukan tindakan segera dan sistematis untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang berkelanjutan, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan kota yang terus berkembang,” terangnya.
Ketua Umum Gerakan Untuk Lingkungan itu menilai, pengolahan sampah melalui sistem termal atau insinerator pembakaran menjadi energi atau PSEL di kota-kota besar sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga lingkungan.
Menurutnya hal ini mengacu kepada peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan yang mengamanatkan kepada beberapa pemerintah daerah salah satunya Kota Bekasi untuk dapat mempercepat pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik.
“Kita percaya bahwa dengan langkah-langkah yang sistematis, berkesinambungan, dan menyeluruh, kita dapat mengatasi darurat sampah ini dan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk masa depan Kota Bekasi dan Indonesia,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Founder Kita Olah Indonesia, Muhammad Andriansyah. Menurutnya, PSEL adalah solusi di tengah persoalan sampah yang tak kunjung rampung di Bekasi.
“Persoalan sampah ini masalah serius, cara penanganannya pun juga harus serius. Hadirnya PSEL di Bekasi adalah solusi atas seluruh persoalan sampah yang ada di Bekasi,” ujar Andre melalui pesan singkat, pada Jumat (13/10/2023).
Lebih lanjut, Andre menilai bahwa proyek PSEL harus segera dijalankan demi kemaslahatan bersama. Masyarakat dan pemerintah, mata Andre harus gotong royong saling mengisi demi mengatasi persoalan sampah yang sudah mengkhawatirkan ini. (Nay)