BEKASI – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Kamis (23/10/2025), telah memberikan dampak signifikan bagi ratusan warga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi data terbaru mengenai situasi ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa data yang diterima pihaknya hingga Sabtu (25/10/2025) mencatat sebanyak 304 jiwa warga terdampak.
“Ratusan warga terdampak ini terdiri dari 169 keluarga yang tersebar di sembilan desa di Kabupaten Bekasi,” ujar Muhari dalam laporan resminya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ratusan Jiwa di Sembilan Desa Terdampak
Muhari menjelaskan bahwa meskipun jumlah warga terdampak cukup besar, situasi masih terkendali dan tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden ini.
”Kami bersyukur tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden ini. Fokus tim di lapangan saat ini adalah penanganan darurat bagi warga terdampak,” tegas Muhari.
Tim gabungan masih terus melakukan pendataan di sembilan desa yang terdampak untuk memastikan semua warga yang membutuhkan bantuan dapat terlayani.
Respon Cepat BPBD dan Tim Gabungan
Menghadapi situasi ini, tim petugas gabungan di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak.
Fokus pada Kebutuhan Mendesak Warga
Muhari memastikan bahwa langkah-langkah penanganan darurat telah diimplementasikan. Prioritas utama adalah memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak cuaca ekstrem terpenuhi.
”Tim petugas gabungan di Kabupaten Bekasi sudah di lokasi untuk melakukan sejumlah penanganan darurat,” jelasnya. “Distribusi kebutuhan logistik makanan dan perlengkapan tambahan berupa terpal serta tikar untuk alas tidur sedang dilakukan.”
Pendataan Kerusakan Masih Berlangsung
Meskipun penanganan darurat telah berjalan, BNPB belum merilis laporan rinci mengenai dampak kerusakan, baik pada rumah warga maupun fasilitas publik.
Menurut Muhari, proses pendataan kerusakan masih berlangsung. Ia menambahkan bahwa upaya percepatan pemulihan dampak bencana akan berlangsung secara beriringan dengan penanganan darurat yang sedang dilakukan oleh tim di lapangan.
Mitigasi Bencana: BNPB dan BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi di tengah cuaca yang tidak menentu, BNPB mengambil langkah proaktif.
Bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), BNPB melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Operasi ini ditujukan untuk menekan potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan angin kencang, yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan saat ini.
Tujuan dan Teknis Pelaksanaan OMC
Abdul Muhari menjelaskan lebih lanjut mengenai teknis operasi tersebut. OMC bertujuan untuk mengatur dan mendistribusikan curah hujan agar tidak terakumulasi dan melampaui batas normal di wilayah padat penduduk atau area yang rawan banjir.
”Operasi OMC dilakukan dengan total dua sorti menggunakan pesawat Cessa Caravan 2028 PK-YNA. Kami telah menyebar 1.600 kilogram bahan semai untuk memodifikasi cuaca,” tutup Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat di Kabupaten Bekasi dan wilayah Jawa Barat lainnya untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim.
Warga diimbau untuk selalu mengikuti informasi cuaca resmi dari BMKG dan arahan dari BPBD setempat.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




























