BEKASI – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan stok pangan di wilayahnya tetap aman dan terkendali menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Meskipun momentum tersebut baru akan berlangsung lebih dari satu bulan mendatang, DKPPP telah memulai pemantauan dan penyisiran stok kebutuhan bahan pokok.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi lonjakan permintaan masyarakat di akhir tahun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketersediaan Sembilan Bahan Pokok Terpantau Aman
Kepala DKPPP Kota Bekasi, Karto, menegaskan bahwa berdasarkan pemantauan awal, kondisi stok pangan di Kota Bekasi saat ini berada dalam status relatif aman.
Fokus utama pemantauan adalah ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) yang menjadi kebutuhan primer masyarakat.
“Saat ini mengenai ketersediaan stok pangan di Kota Bekasi relatif aman untuk ketersediaan, dari sembilan bahan pokok yang tercatat,” ucap Karto melalui keterangannya, Jumat (07/11/2025).
Pihaknya optimistis bahwa stok yang ada dapat mencukupi kebutuhan warga Kota Bekasi tidak hanya hingga akhir 2025, tetapi juga saat memasuki awal tahun 2026.
”Adapun ketersediaan stok pangan dipastikan dapat memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun 2025 dan awal tahun 2026,” tambahnya.
Langkah Antisipasi dan Koordinasi Hadapi Lonjakan
Dalam mengantisipasi lonjakan kebutuhan bahan pokok, Karto menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah strategis.
Salah satu fokus utamanya adalah menjalin koordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan komoditas utama, terutama beras.
”Sudah kita koordinasikan dengan Bulog, termasuk (stok) beras dan lainnya, apabila terjadi kekosongan stok bahan pangan di lapangan,” jelas Karto.
Pemantauan Pasar Secara Berkala
Selain koordinasi dengan lembaga terkait, DKPPP juga menggencarkan pemantauan langsung ke lapangan.
Tim DKPPP secara rutin melakukan pengecekan ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar tradisional di seluruh Kota Bekasi.
”Sembari, kita juga melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok di setiap pasar, selama dua pekan sekali. Namun, masih aman itu dari pemantauan kami di lapangan,” ulasnya.
Komoditas yang Perlu Diwaspadai: Cabai dan Bawang
Meskipun secara umum kondisi stok aman, Karto mengakui ada beberapa komoditas yang rentan mengalami gejolak, baik dari sisi ketersediaan maupun harga, menjelang Nataru. Dua komoditas yang menjadi perhatian khusus adalah cabai dan bawang.
“Beberapa bahan pokok yang dilaporkan rentan akan terjadi kekosongan bahan pokok, seperti cabai dan bawang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa kedua komoditas ini kerap mengalami lonjakan permintaan yang signifikan menjelang akhir tahun, sehingga rentan terjadi kelangkaan sesaat atau kenaikan harga.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, DKPPP tidak bekerja sendiri.
“Kami juga melakukan koordinasi bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dalam melakukan pemantauan harga komoditi, bilamana terjadi kenaikan harga,” pungkas Karto.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.






























