DPR Restui Kenaikan Pertalite Sebesar 30% Jadi Rp10 Ribu/Liter

- Jurnalis

Kamis, 25 Agustus 2022 - 10:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto.

Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto.

JAKARTA – Komisi VII DPR yang membidangi energi dan migas, akhirnya menyetujui rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi yakni Pertalite sebesar 30 persen, menjadi Rp10.000 per liter.

Kepastian itu disampaikan Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto bahwa DPR sepakat akan rencana penaikan harga BBM subsidi, yakni Pertalite. Namun kenaikannya dibatasi sampai 30 persen.

“Meski BBM dinaikkan bukan berarti menghapus subsidi. Karena, kenaikan harga Pertalite menjadi Rp10 ribu/liter saja, masih jauh dari harga keekonomian yang mencapai Rp17 ribu per liter,” ujar Sugeng dalam rapat kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif di DPR, Jakarta, Rabu (24/08/2022).

Selanjutnya, politikus Partai NasDem ini, meminta subsidi BBM harus tepat sasaran. Kenaikan harga BBM harus dibarengi dengan pembatasan pembelian Pertalite.

“Dalam tingkat tertentu kami ingin subsidi diberikan ke orang bukan barang seperti ke BBM,” tandas dia.

Menanggapi kenaikan tersebut, Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman menyampaikan, dampak kenaikan harga BBM cukup besar.

Kenaikan harga BBM tak hanya berdampak first round terhadap inflasi administered price, tetapi juga berdampak second round terhadap barang dan jasa lain selain BBM dan transportasi.

Baca Juga:  Tak Ada Obat, Data Terinfeksi Ransomware Tidak Dapat Dipulihkan

“Ini berarti inflasi utama dan inti dapat memanas secara signifikan setelah kenaikan (harga BBM),” kata Faisal seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (23/08/2022).

Menurut perhitungan Bank Mandiri, apabila harga BBM jenis Pertalite dinaikkan dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, maka akan meningkatkan inflasi sebesar 0,83 ppt.

Kenaikan harga Pertalite juga berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi sebesar -0,17 ppt.

Kondisi yang sama juga bisa terjadi jika harga Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp8.500 per liter.

Baca Juga:  Polda Metro Jaya Siapkan Skema Cegah Penumpukan Kendaraan saat Arus Balik

Dia mengatakan kenaikan harga solar subsidi akan memberikan kontribusi kenaikan inflasi sekitar 0,33 ppt dan berpotensi menurunkan pertumbuhan sebesar -0,07 ppt.

“Ini berarti tingkat inflasi pada tahun 2022 bisa lebih tinggi dari perkiraan kami saat ini sebesar 4,60 persen, [inflasi] berpotensi menuju sekitar 6 persen,” ungkapnya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Berita Terkait

Ini Daftar Relawan Prabowo – Gibran Peraih ‘GiveAway’ Komisaris BUMN
Udah Tenang, Presiden Jokowi Jamin Pembelian BBM Subsidi Pada 17 Agustus tak Dibatasi
Delapan Oknum Pegawai KPK Kegep Judi Online, Total Depo Rp16,8 Juta
Kado Pahit 17 Agustus 2024, Rakyat Dibatasi Beli Pertalite
Suka Hamburkan Anggaran untuk Jalan-jalan, Mendagri Bongkar Mental Bobrok Pejabat Daerah
PBNU: 1 Muharam 1446 H Jatuh pada Senin 8 Juli 2024, Pemkot Bekasi Rayakan Jumat
DKPP Beri Dateline 7 Hari ke Presiden Jokowi untuk Pecat Ketua KPU Hasyim Asy’ari
Muncul ke Publik, Korban Asusila Hasyim Asy’ari Puas dengan Putusan DKPP

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 14:43 WIB

Ini Daftar Relawan Prabowo – Gibran Peraih ‘GiveAway’ Komisaris BUMN

Selasa, 16 Juli 2024 - 14:43 WIB

Udah Tenang, Presiden Jokowi Jamin Pembelian BBM Subsidi Pada 17 Agustus tak Dibatasi

Rabu, 10 Juli 2024 - 16:33 WIB

Delapan Oknum Pegawai KPK Kegep Judi Online, Total Depo Rp16,8 Juta

Selasa, 9 Juli 2024 - 21:46 WIB

Kado Pahit 17 Agustus 2024, Rakyat Dibatasi Beli Pertalite

Selasa, 9 Juli 2024 - 11:44 WIB

Suka Hamburkan Anggaran untuk Jalan-jalan, Mendagri Bongkar Mental Bobrok Pejabat Daerah

Berita Terbaru

ilustrasi Pilkada Serentak 2024.

Pilkada 2024

Pilkada Kota Bekasi 2024 Harus Damai Tanpa Hoax dan Isu SARA

Jumat, 26 Jul 2024 - 16:26 WIB