Emak-Emak Korban Penganiayaan Caleg Gerindra Diperiksa Polisi Satu Jam

- Jurnalis

Jumat, 1 Maret 2024 - 12:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nur Amalia Nasution (31) korban sekaligus saksi Partai Gerindra yang mengalami penganiayaan oleh Raden Eko Pramono eks Ketua Gerindra Kota Bekasi menjalani proses pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota kurang lebih satu jam oleh penyidik guna dimintai keterangan.

Nur Amalia Nasution (31) korban sekaligus saksi Partai Gerindra yang mengalami penganiayaan oleh Raden Eko Pramono eks Ketua Gerindra Kota Bekasi menjalani proses pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota kurang lebih satu jam oleh penyidik guna dimintai keterangan.

Nur Amalia Nasution (31) korban sekaligus saksi Partai Gerindra yang mengalami penganiayaan oleh Raden Eko Pramono eks Ketua Gerindra Kota Bekasi menjalani proses pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota kurang lebih satu jam oleh penyidik guna dimintai keterangan.

Baca Juga:  Raden Eko Pramono Bantah Aniaya Saksi Gerindra Nur Amalia

Keterangan tersebut, untuk tahap penyelidikan buntut aksi penganiyaan yang dialaminya dari R.Eko selaku Caleg Partai Gerindra di Gedung Kesenian Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, Minggu (25/2/2024) kemarin.

“Untuk pemeriksaan hari ini cuman ditanya aja waktu di TKP itu penjelasannya gimana, terus untuk sekarang saya berusaha untuk proses hukum untuk bapak Eko,” ucap Nur Amalia Nasution saat ditemui rakyatbekasi di Mapolrestro Bekasi Kota, Kamis (29/02/2024).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nur menyatakan, pihaknya membawa kasus penganiayaan diantaranya tertuang melalui Laporan Polisi Nomor : LP/B/423/II/2024/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA.

Baca Juga:  Dugaan Pemukulan Nur Amalia oleh Oknum Caleg Gerindra Masuki Babak Baru

Dikarenakan, terlapor yakni Raden Eko telah berbuat anarkis kepadanya sekaligus mempermalukan dirinya di hadapan orang banyak pada saat proses rekapitulasi suara berlangsung di tingkat Kecamatan.

“Ya kan dia (terlapor) sudah mempermalukan saya di depan umum, dia juga melakukan kekerasan kepada saya yang seharusnya itu tidak dilakukan. Sebenarnya membawa nama partai kita malu sebenarnya, cuman tindakan yang dia lakukan itu tidak bisa dibenarkan juga,” jelasnya

Dengan, aksi dipermalukannya korban. Amalia sempat terjadi cekcok oleh terlapor hingga mengalami beberapa penganiayaan secara formil.

“Untuk di TKP debat sama saya, kita sempat debat. Dia melakukan itu menggaplok saya dari belakang kuping saya, sama kepala saya dipiting sama saya di seret itu pas debat di Gedung Kesenian Rawalumbu,” imbuhnya

Baca Juga:  Bawaslu Enggan Komentari Kasus Penganiayaan eks Ketua Gerindra Bekasi Terhadap Saksi Partai

Amalia berujar, dirinya pada saat kejadian berlangsung, telah mendapatkan mandat dari DPC Partai Gerindra Kota Bekasi selaku saksi partai yang ditugaskan untuk mengikuti Rekapitulasi Suara Pemilu.

Namun, diluar dugaan terlapor tidak mengindahkan dari keterangan Amalia pada saat di lokasi kejadian.

“Terlapor minta nametag untuk saksi dia. Sedangkan kami mempunyai nametag sesuai mandat yang dapat dari DPC, saya udah bilang sama dia, bapak konfirmasi langsung sama Ketua DPC, Jangan sama saya. Karena saya sudah ditugaskan dari partai langsung, jadi bapak bisa konfirmasi langsung ke Ketua DPC,” sambungnya

Baca Juga:  KSB Gerindra Kota Bekasi Dirombak di Akhir Tahun 2023, 'TBS' Sukses Dongkel Eko

“Terus secara tiba tiba dia (terlapor) marah, dan langsung minta nametag saya, biar dia bisa masuk. Pemeriksaan hari ini saya cuman menjelaskan kejadian dilokasi, sekaligus membawa Surat Pulang dan Masuk Rumah Sakit selepas menjalani perawatan,” tutupnya

Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengungkapkan, menyoal perkembangan dugaan kasus penganiyaan kepada korban, kini polisi tengah mencoba untuk melakukan pemanggilan kepada korban guna dimintai keterangan.

“Siang ini dilakukan pemeriksaan terhadap korban (untuk dimintai keterangan),” ucap dia saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (29/02/2024).

Baca Juga:  DPC Gerindra Kota Bekasi Diduga Lindungi Koruptor, Mahasiswa Siap Geruduk Prabowo

Firdaus menambahkan, adapun pemeriksaan tersebut, sementara ini pihak kepolisian baru sebatas melakukan pemanggilan kepada korban.

“Sedangkan untuk para saksi lainnya, belum. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut dan masih akan memeriksa para saksi lainnya,” ungkapnya

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Laporkan Korbannya
BKPSDM Kota Bekasi Lantik Lima Pejabat Fungsional untuk Tingkatkan Pelayanan Publik
Gandeng 30 Perusahaan, Lima Ribu Pencaker Serbu Job Fair di Mega Hypermall Bekasi
H-6 Pemungutan Suara, Polrestro Bekasi Kota Petakan 15 TPS Ini Rawan Konflik
KPU Imbau Paslon Maksimalkan Momentum Debat Publik Pilkada Kota Bekasi Besok
KH Abdul Hadi meRIDHOi Pilkada Kota Bekasi 2024 Aman dan Damai
Beredar Rekaman Percakapan Terduga Pelaku Kekerasan Seksual, Colok Kemaluan Korban
Matangkan Kesiapan Sengketa Pilkada, Bawaslu Gelar Diskusi Implementasi Produk Hukum Kepemiluan

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 19:03 WIB

Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Laporkan Korbannya

Kamis, 21 November 2024 - 17:33 WIB

BKPSDM Kota Bekasi Lantik Lima Pejabat Fungsional untuk Tingkatkan Pelayanan Publik

Kamis, 21 November 2024 - 16:36 WIB

Gandeng 30 Perusahaan, Lima Ribu Pencaker Serbu Job Fair di Mega Hypermall Bekasi

Kamis, 21 November 2024 - 15:29 WIB

H-6 Pemungutan Suara, Polrestro Bekasi Kota Petakan 15 TPS Ini Rawan Konflik

Kamis, 21 November 2024 - 09:18 WIB

KPU Imbau Paslon Maksimalkan Momentum Debat Publik Pilkada Kota Bekasi Besok

Berita Terbaru

Tim  Kuasa Hukum Sholihin dari Tim Advokasi Patriot Indonesia.

Pilkada 2024

Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Laporkan Korbannya

Kamis, 21 Nov 2024 - 19:03 WIB