Harga Premium dan Medium Tembus Rp13.000/ Kg, Stok Beras RI Langka?

- Jurnalis

Kamis, 12 Oktober 2023 - 21:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Aktivitas penjualan beras di Pasar Jaya Pal Merah, Jakarta, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Foto: Aktivitas penjualan beras di Pasar Jaya Pal Merah, Jakarta, Senin (2/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Harga beras terpantau masih belum stabil turun, meski posisi saat ini sudah melandai. Secara rata-rata nasional bulanan, harga bulan Oktober 2023 masih jauh di atas harga bulan Oktober 2022, bahkan melampau harga tertinggi tahun lalu.

Rata-rata nasional harga eceran beras premium tercatat naik ke Rp14.900 per kg di bulan Oktober 2023, dibandingkan sebulan sebelumnya di Rp14.170 per kg. Harga di bulan Oktober 2022 tercatat masih di Rp12.630 per kg.

Begitu juga harga beras medium, rata-rata nasional eceran bulan Oktober 2023 naik ke Rp13.220 per kg dari sebulan sebelumnya di Rp12.840 per kg. Harga di bulan Oktober 2022 tercatat masih di Rp11.070 per kg.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Harga tersebut mengacu pada Panel Harga Badan Pangan, diakses hari ini, Kamis (12/10/2023) pukul 19.08 WIB.

Secara rata-rata eceran nasional harian, harga beras medium hari ini naik Rp10 ke Rp13.180 per kg, sedangkan beras premium naik Rp70 ke Rp14.960 per kg.

Sepekan lalu, 5 Oktober 2023, harga beras medium tercatat di Rp13.200 per kg, sedangkan beras premium di Rp14.900 per kg.

Artinya, harga beras medium bergerak turun tapi belum stabil, sedangkan harga beras premium masih stabil melanjutkan kenaikan.

Produksi Berlebih

Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Senin (9/10/2023), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, jika mengacu data Kementerian Pertanian (Kementan), untuk tahun 2023, beras tersedia di dalam negeri diprediksi mencapai 31,54 juta ton. Sementara konsumsi nasional tahun ini diprediksi sebanyak 30,2 juta ton.

“Artinya kalau dilihat dari data ini, beras tersedia 31,5 juta ton, sementara konsumsi 30 juta ton, harusnya cukup swasembada, tanpa memerlukan impor,” katanya dalam tayangan di akun Youtube Kemendagri.

“Tapi persoalannya adalah kenapa terjadi kelangkaan dan kekurangan sehingga impor untuk menopang kekuatan dan ketahanan pangan,” tambah Tito.

Baca Juga:  KPU Kota Bekasi Launching Maskot Pilkada Serentak 2024, Kenalin nih "Wara dan Wiri"

Dia pun mempertanyakan data yang dipaparkan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi tersebut.

“Yang klasik adalah masalah data. Yaitu di titik mana saja, per provinsi kabupaten kota, angka 54,75 juta ton (gabah kering giling/ GKG) itu bisa kita dapatkan? Betul riil segitu? Betul 54,75 ton setelah digiling betul bisa 31,54 juta ton?,” tukasnya.

“Kalau bisa kita yakinkan semua titiknya, kita nggak perlu khawatir dengan kebutuhan 30 juta ton. Tercukupi, lebih 1 juta ton lebih kurang,” ujar Tito.

Dia kemudian merekomendasikan agar ada rekonsiliasi data.

“Kalau riil berarti distribusi, logistik, persoalannya. Bukan persoalan pengadaan,” ujar Tito.

Sementara itu, dalam kesempatan sama, Suwandi mengatakan, ada persaingan tak sempurna antara bagian pembentuk harga beras di dalam negeri.

Baca Juga:  Jadi Paslon Ketiga, Duet Uu - Nurul Tiba di KPU Kota Bekasi

Mulai dari petani, middleman (penggilingan), hingga ke konsumen.

Selain itu, dia menambahkan, psikologi pasar akibat krisis ekonomi global hingga kebijakan larangan ekspor oleh India, turut menambah pengaruh terhadap pembentukan harga beras di dalam negeri.

Di sisi lain, dalam bahan paparan Suwandi terungkap, pemegang stok dominan jadi pengendali harga. Di mana, petani dan konsumen bukan dalam posisi price maker.

“Produsen saat ini sedang bagus, petani yang sedang panen saat ini senyum semua. Tapi sebagian nyetok. Kami imbau petani jangan stok banyak-banyak, lepas lah ke pasar. Terutama ke middleman (penggilingan) ini,” kata Suwandi.

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Sumber Berita : CNBC Indonesia

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tim Anggar Jawa Barat Layangkan Protes Keras Atas Dugaan Kecurangan di PON XXI
Tujuh Orang Ditangkap Densus 88 Gegara Komentar Provokatif di medsos, Dua dari Bekasi
Paus Fransiskus dan Tokoh Lintas Agama Bacakan ‘The Istiqlal Declaration’, Ini Isinya
Pasca Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Antiteror Lakukan Penyelidikan
Duduk di Peringkat 93 pada 2015, Kini Bekasi jadi Kota Paling Toleran Nomor Dua di Indonesia
Tok! Munas XI Sahkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar
Rapat Pleno Pemilihan Plt Ketua Umum Golkar Paling Lambat Digelar pada Selasa
Kepemimpinannya Dianggap tak Demokratis, Airlangga Mundur karena Gejolak Internal

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 14:47 WIB

Tim Anggar Jawa Barat Layangkan Protes Keras Atas Dugaan Kecurangan di PON XXI

Minggu, 8 September 2024 - 22:22 WIB

Tujuh Orang Ditangkap Densus 88 Gegara Komentar Provokatif di medsos, Dua dari Bekasi

Kamis, 5 September 2024 - 22:58 WIB

Paus Fransiskus dan Tokoh Lintas Agama Bacakan ‘The Istiqlal Declaration’, Ini Isinya

Rabu, 4 September 2024 - 15:15 WIB

Pasca Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Antiteror Lakukan Penyelidikan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 23:37 WIB

Duduk di Peringkat 93 pada 2015, Kini Bekasi jadi Kota Paling Toleran Nomor Dua di Indonesia

Berita Terbaru

error: Content is protected !!