Hasil Penelitian PBB: Lubang Lapisan Ozon Berangsur Pulih Berkat Protokol Montreal

- Jurnalis

Jumat, 13 Januari 2023 - 09:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin PBB menunjukkan lubang di lapisan pelindung ozon di atas Antartika akan pulih sepenuhnya dalam waktu sekitar 40 tahun.

Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin PBB menunjukkan lubang di lapisan pelindung ozon di atas Antartika akan pulih sepenuhnya dalam waktu sekitar 40 tahun.

Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin PBB menunjukkan bahwa lubang di lapisan pelindung ozon di atas Antartika akan pulih sepenuhnya dalam waktu sekitar 40 tahun.

Pemulihan tersebut dimungkinkan berkat penghapusan hampir 99 persen zat perusak ozon yang dilakukan secara global.

Laporan yang terbit setiap empat tahun tersebut, dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan ke-103 Komunitas Meteorologi AS di Denver.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip VOA News, laporan itu menunjukkan bahwa jika kebijakan saat ini terus diterapkan, lapisan ozon diperkirakan akan pulih ke kondisi tahun 1980 –sebelum muncul lubang ozon– sekitar tahun 2066 untuk bagian di atas Antartika, pada 2045 di atas Kutub Utara, dan pada 2040 untuk wilayah lainnya di seluruh dunia.

Kondisi tersebut menunjukkan lubang ozon Antartika perlahan membaik dalam segi luasan lubang dan kedalaman sejak tahun 2000.

Penelitian ilmiah tersebut memantau kemajuan Protokol Montreal, kesepakatan global yang dicapai pada 1987 dan diterapkan pada 1989.

Protokol itu dibuat untuk melindungi lapisan ozon Bumi dengan menghapus secara bertahap bahan kimia yang mengurasnya, yang kerap digunakan sebagai propelan dalam produk-produk rumah tangga atau penyejuk udara.

Dalam pernyataannya, Sekretariat Ozon Program Lingkungan PBB Meg Seki mengatakan data pemulihan ozon dalam studi terbaru ini adalah ‘berita fantastis’.

“Dampak dari Protokol Montreal terhadap mitigasi perubahan iklim sangatlah besar,” ujar Seki seraya menyebutkan perjanjian tersebut (Protokol Montreal) sebagai ‘pemenang sejati bagi lingkungan hidup’.

Kajian terbaru itu dibuat berdasarkan studi ekstensif, penelitian dan data yang dikumpulkan para pakar dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB; Program Lingkungan PBB; Dinas Kelautan dan Atmosfer Nasional AS; badan antariksa AS (NASA); dan Komisi Eropa. (*)

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PT TAF Blokir Sepihak Pembayaran Angsuran Mobil, Nasabah Ancam Ambil Jalur Hukum
Peluk Sapa Hangat PKS dan YAMSI, Ajang Reuni Dua Sahabat Berbalut Harmonisasi Kebangsaan
Siap Hadapi Tantangan Lebih Berat, Gholy ‘Bocah Cikunir’ Siap Bawa Indonesia Juara Piala Dunia U-17
Efisiensi Anggaran Iklan Pemerintah, Dampak terhadap Media Lokal dan Tantangan di Era Digital
Dosen Universitas BSI Gelar Penyuluhan Microsoft PowerPoint bagi Ibu-Ibu PKK Ciracas
Distribusikan 10.800 Telur di Karawang, Alfamidi Rampungkan CSR ‘Protein Cegah Stunting’ Tahap 6
Jadi Satu-satunya Wakil Asia Tenggara ke Piala Dunia 2025, Timnas Indonesia U-17 Sempurna
Samsung Electronics Indonesia Luncurkan Galaxy A06 5G dengan Performa Maksimal dan Memori Besar

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:33 WIB

PT TAF Blokir Sepihak Pembayaran Angsuran Mobil, Nasabah Ancam Ambil Jalur Hukum

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:21 WIB

Peluk Sapa Hangat PKS dan YAMSI, Ajang Reuni Dua Sahabat Berbalut Harmonisasi Kebangsaan

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:57 WIB

Siap Hadapi Tantangan Lebih Berat, Gholy ‘Bocah Cikunir’ Siap Bawa Indonesia Juara Piala Dunia U-17

Rabu, 7 Mei 2025 - 10:04 WIB

Efisiensi Anggaran Iklan Pemerintah, Dampak terhadap Media Lokal dan Tantangan di Era Digital

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:37 WIB

Dosen Universitas BSI Gelar Penyuluhan Microsoft PowerPoint bagi Ibu-Ibu PKK Ciracas

Berita Terbaru

error: Content is protected !!