MEDAN SATRIA – Viralnya surat sumbangan yang dilayangkan oleh Ormas Gibas Sub Sektor Pejuang kepada para pedagang yang diminta sumbangan sebesar Rp100 ribu dan beberapa pedagang keberatan.
Atas kejadian itu, Ketua Gibas Sub Sektor Pejuang, Jolay menyampaikan klarifikasi dengan adanya surat edaran tersebut.
“Kami dari ormas Gibas pejuang mengklarifikasi terkait surat edaran yang beredar dan menjadi Viral. Memang benar surat itu dari kami, tapi itu murni atas dasar kesepakatan para pedagang dan permintaan pedagang untuk dibuatkan surat agar mereka laporan ke bos mereka,” kata Jolay, Selasa (22/08/2023) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jujur isi surat itu, lanjut dia, ada yang jahil untuk menjatuhkan Gibas Sub Sektor Pejuang. Tapi jujur itu memang berbunyi 100 ribu dengan cara dicicil.
Tetapi, sekali lagi itu benar-benar permintaan pedagang binaan sendiri, bukan kemauan dari Ormas Gibas.
“Tapi itu murni atas dasar kesepakatan para pedagang, dan permintaan pedagang juga untuk dibuatkan surat, agar mereka buat laporan ke bos mereka,” terang Jolay.
“Mereka (pedagang) yang melapor itu bodoh. Mereka (pedagang) yang keberatan tidak tahu bahwa sebagian besar yang berjualan adalah anggota Gibas itu sendiri. Intinya memang ini sekalian untuk HUT RI dan kebetulan berdekatan dengan milad Gibas,” ucapnya.
“Biar nanti gak ada lagi kutipan-kutipan tersebut dengan dalih kutipan yang bersifat mengatasnamakan ormas,” tambahnya.
Jolay mengaku, terkait surat yang beredar ini itu Hoax. Jujur ini salah besar, ini salah satunya ada oknum di luar pedagang binaan Gibas.
Pedagang yang keberatan tersebut, siap untuk mengklarifikasi terkait berita hoax yang memang benar-benar ingin menjatuhkan Ormas Gibas yang memang membantu untuk bisa berjualan disini.
“Jujur PKL binaan Gibas yang murni dan sebagian anggota Gibas kecewa ada oknum di dalamnya. Kok sampai teganya mereka buat statement seperti itu. Gak berpikir panjang, kami dari PKL dan anggota Ormas Gibas merasa kecewa dengan berita hoax yang beredar saat ini,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, beredar selembaran yang mengatasnamakan salah satu ormas di Kota Bekasi meminta pungutan liar kepada para pedagang kaki lima (PKL) di Kelurahan Pejuang, Medan Satria.
Pungutan liar itu diminta oleh pengurus ormas Sub Sektor Kelurahan Pejuang untuk merayakan acara milad ormasnya ke-23 yang akan berlangsung di Kota Bekasi.
Dalam selembaran proposal yang beredar, para pedagang diwajibkan memberikan uang sebesar Rp100.000 dengan cara dicicil selama satu minggu.
Ormas ini menyatakan sebagai pembina bagi PKL, sehingga PKL disebut sebagai binaan.
“Buat PKL binaan Rp 100 ribu wajib dicicil seminggu lunas, setahun sekalih, mohon kerjasamanya yg baik,” demikian catatan yang ditulis dengan huruf tebal.
Seorang pedagang makanan mendapatkan surat pemberitahuan dari sebuah ormas di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Bekasi. Isinya meminta sumbangan wajib senilai Rp 100 ribu.
“Sangat keberatan,” kata pedagang itu pada Senin malam. Ia menerima surat pada Minggu malam.
Ia biasanya berjualan makanan sore sampai malam. Setiap hari membayar uang keamanan ke ormas itu, nilainya Rp 20 ribu.
“Tadi bayar,” kata dia.
Menurut dia, isi surat tersebut permintaan sumbangan untuk kegiatan milad. Adapun ormas itu sebagai tuan rumah, rencananya akan digelar di Alun-alun Bekasi.
Seorang pedagang lain berkata “Mereka yang bikin acara, kita yang ditarikin,” katanya