Jika Jadi Naik, Airlangga Bocorkan Harga Pertalite dan Pertamax

- Jurnalis

Rabu, 17 Agustus 2022 - 06:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Antrean kendaraan di SPBU sesaat sebelum kenaikan harga beberapa waktu lalu.

Antrean kendaraan di SPBU sesaat sebelum kenaikan harga beberapa waktu lalu.

JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan subsidi untuk bahan bakar minyak atau BBM tidak mengalami kenaikan atau berada di bawah nilai keekonomian dari harga minyak.

Tidak bertambahnya subsidi ini, otomatis akan mempengaruhi harga BBM yang akan beredar di masyarakat.

Sebab nantinya harga BBM tersebut, kata dia, akan mengikuti harga keekonomian untuk menutup selisih harga tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita lihat harga keekonomian Pertamax Rp15.150/liter, namun kita masih memberikan harga eceran Rp 12.500/liter, demikian pula Pertalite keekonomiannya Rp13.150/liter, ecerannya masih Rp 7.650/liter,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (16/08/2022).

Ketum Partai Golkar ini menilai, harga BBM di Indonesia masih jauh lebih murah ketimbang di negara lainnya khususnya di wilayah ASEAN.

Meski begitu Indonesia masih kalah murah dari Malaysia yang menjadi negara paling murah harga BBM-nya.

“Thailand Rp19.500/liter, Vietnam Rp16.645/liter, Filipina Rp21.352/liter, sehingga kita relatif di bawah dari negara ASEAN lain,” ungkapnya.

Sebagai informasi, sinyal pemerintah akan menaikkan harga BBM seperti Pertalite, solar dan gas 3 kilogram sudah mulai muncul dari beberapa pejabat.

Bahkan Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali mengingatkan, APBN bisa jebol jika terus menerus menanggung subsidi BBM yang kian membengkak.

“Kita harus menahan harga Pertalite, gas, listrik, termasuk Pertamax, gede sekali. Tapi apakah angka Rp 502 triliun terus kuat kita pertahankan?,” kata Jokowi di Istana Negara.

Pemerintah dan DPR sudah sepakat menetapkan subsidi sebesar Rp502,4 triliun untuk subsidi. Angka ini dinilai sudah cukup ketimbang kondisi negara lainnya.

Namun dengan anggaran sebesar itu, Jokowi belum bisa memastikan apakah akan bisa menutup selisih harga keekonomian dari minyak dunia yang saat ini trennya terus naik.

“Kalau bisa Alhamdulillah, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau APBN tidak kuat bagaimana? Negara lain harga BBM sudah Rp17 ribu-Rp18 ribu, naik 2 kali lipat semuanya. Ya memang harga keekonomiannya seperti itu,” imbuhnya. (*)

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Anggaran Belanja BPK Terpangkas Rp1,38 Triliun, Awas Jual Beli Opini WTP
Soal Dukungan ke Prabowo di 2029, Internal PKS Belum Satu Suara
Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Jangan Jadi Pemicu PHK Massal, Efisiensi Anggaran Harus Adaptif dan Berkelanjutan
Lembaga Administrasi Negara Terbitkan Surat Edaran Larangan bagi ASN Komentari soal Efisiensi Anggaran
Sidak Pagar Laut Desa Segarajaya, Menteri Nusron Wahid Tak Segan Penjarakan Oknum Pejabat yang Terlibat
Prabowo Perintahkan Anggaran Daerah untuk Program MBG Difokuskan pada Perbaikan Fasilitas Sekolah
Tawarkan Investasi di Aplikasi Kencan, Polisi Tangkap 20 Scammer di Apartemen
Selamat Tinggal PPDB Zonasi, Kemendikdasmen Perkenalkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 20:47 WIB

Anggaran Belanja BPK Terpangkas Rp1,38 Triliun, Awas Jual Beli Opini WTP

Jumat, 14 Februari 2025 - 19:14 WIB

Soal Dukungan ke Prabowo di 2029, Internal PKS Belum Satu Suara

Kamis, 13 Februari 2025 - 00:34 WIB

Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Jangan Jadi Pemicu PHK Massal, Efisiensi Anggaran Harus Adaptif dan Berkelanjutan

Kamis, 6 Februari 2025 - 12:44 WIB

Lembaga Administrasi Negara Terbitkan Surat Edaran Larangan bagi ASN Komentari soal Efisiensi Anggaran

Rabu, 5 Februari 2025 - 12:09 WIB

Sidak Pagar Laut Desa Segarajaya, Menteri Nusron Wahid Tak Segan Penjarakan Oknum Pejabat yang Terlibat

Berita Terbaru

error: Content is protected !!