Setiap perusahaan memiliki sistem pencatatan keuangan yang berbeda, tergantung pada bidang usahanya.
Salah satu jenis perusahaan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah perusahaan jasa —sektor yang berfokus pada penyediaan layanan kepada pelanggan, bukan penjualan barang fisik.
Contoh umum perusahaan jasa meliputi salon kecantikan, bengkel mobil/motor, laundry, rumah sakit, hotel, jasa keamanan, serta perusahaan transportasi seperti Grab dan Go-Jek.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Layanan yang diberikan umumnya langsung dirasakan oleh pelanggan, sehingga kepuasan pelanggan menjadi faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan jasa.
Karakteristik Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa memiliki karakteristik yang membedakannya dari perusahaan dagang dan manufaktur:
- Produk Tidak Berwujud
Konsumen tidak membeli barang fisik, melainkan manfaat dari layanan yang diberikan. Misalnya, pelanggan hotel tidak membeli bangunan hotel, melainkan pengalaman menginap dan layanan yang diberikan. - Tidak Memiliki Proses Produksi Barang
Berbeda dengan perusahaan manufaktur yang memproduksi barang, perusahaan jasa hanya menawarkan keahlian atau keterampilan dalam bentuk layanan. - Pendapatan Berasal dari Jasa yang Diberikan
Sumber utama pendapatan perusahaan jasa berasal dari layanan yang telah diberikan kepada pelanggan, bukan dari penjualan barang.
Akuntansi Perusahaan Jasa
Menurut buku Sistem Akuntansi Perusahaan Jasa yang ditulis oleh Annisa Nabila dkk (2023), pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pelanggan sangat penting dalam industri jasa.
Hal ini membantu perusahaan menyesuaikan layanannya agar dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sekaligus meningkatkan kepuasan mereka.
Akuntansi perusahaan jasa memiliki sistem pencatatan yang relatif lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan dagang atau manufaktur. Berikut adalah beberapa aspek utama dalam pencatatannya:
- Pencatatan Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa bisa dicatat dalam dua kondisi:
- Jika pelanggan belum membayar setelah jasa diberikan
Pencatatan: Piutang Usaha (debit) dan Pendapatan Jasa (kredit)
- Jika pelanggan langsung membayar setelah jasa diberikan
Pencatatan: Kas (debit) dan Pendapatan Jasa (kredit)
Sebagai contoh, layanan Grab yang menawarkan transportasi mencatat pendapatannya sebagai pendapatan jasa, bukan sebagai penjualan barang.
- Pencatatan Biaya Operasional
Dalam perusahaan jasa, biaya operasional umumnya terdiri dari gaji karyawan, biaya peralatan dan bahan habis pakai, serta biaya pemasaran. Semua transaksi ini dicatat dalam laporan keuangan guna memastikan arus kas tetap sehat.
- Pentingnya Akuntansi dalam Perusahaan Jasa
Karena perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang seperti perusahaan dagang, pencatatan keuangan lebih fokus pada pemasukan dan pengeluaran.
Oleh karena itu, pemahaman dasar akuntansi jasa sering digunakan sebagai pijakan awal bagi seseorang yang ingin belajar akuntansi.
Memahami dasar-dasar akuntansi perusahaan jasa sangat penting bagi siapa saja yang ingin mengelola bisnis di sektor ini.
Dengan pencatatan yang tepat, perusahaan dapat menjaga keseimbangan keuangan, meningkatkan transparansi, serta membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Apakah Anda memiliki bisnis jasa? Pastikan pencatatan keuangan Anda sudah sesuai agar dapat berkembang dengan optimal!
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Penulis : Puspa Avrila Suwarno [mahasiswa Universitas Pamulang prodi Akuntansi]
Editor : Bung Ewox