BEKASI – Lima Organisasi Kepemudaan (OKP) Lintas Iman di Kota Bekasi mengeluarkan pernyataan sikap bersama sebagai respons atas dinamika sosial dan keamanan terkini, terutama pasca-kericuhan dalam aksi demonstrasi yang terjadi di wilayah tersebut. Mereka menyampaikan dukacita mendalam atas jatuhnya korban dan menyerukan semua pihak untuk menjaga perdamaian.
Pernyataan sikap yang dirilis pada Minggu, 31 Agustus 2025 ini ditandatangani oleh pimpinan PC GP Ansor, PD Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, DPC GAMKI, dan DPC Gemabudhi Kota Bekasi. Sikap ini diambil melihat dampak situasi nasional yang turut dirasakan di Kota Bekasi.
Dukacita Mendalam untuk Para Korban
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Poin utama dalam pernyataan sikap tersebut adalah ungkapan simpati dan dukacita kepada para korban, baik yang mengalami luka maupun meninggal dunia, akibat aksi demonstrasi yang terjadi.
Kelompok pemuda lintas iman ini menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan hilangnya nyawa dalam proses demokrasi.
”Kami menyampaikan doa, simpati, dan dukacita mendalam kepada korban luka maupun jiwa akibat aksi demonstrasi yang terjadi… Setiap nyawa adalah berharga, dan tidak ada satu pun yang seharusnya hilang dalam proses demokrasi,” tulis mereka dalam pernyataan tersebut.
Dorong Aspirasi Damai dan Dialog
Meskipun mendukung penuh kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi yang dijamin konstitusi, OKP Lintas Iman mengajak seluruh elemen untuk melakukannya secara damai dan tertib.
Mereka juga mendesak Pemerintah Daerah dan DPRD Kota Bekasi agar sungguh-sungguh mendengar serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
”Kebijakan publik harus berpihak pada kesejahteraan rakyat, bukan sekadar memenuhi kepentingan politik sesaat,” tegas mereka. Selain itu, masyarakat diimbau untuk bijaksana dalam menggunakan ruang digital dan tidak menyebarkan informasi yang mengandung kebencian.
Imbauan untuk Aparat dan Peran Aktif Kader
Dalam pernyataannya, OKP Lintas Iman turut menghimbau aparat TNI dan Polri di Kota Bekasi untuk mengedepankan pendekatan yang humanis, terukur, dan tidak represif dalam mengawal aksi massa. Namun, mereka juga mendukung aparat untuk menindak tegas para provokator kerusuhan.
Secara internal, kelima organisasi ini menginstruksikan seluruh kadernya untuk berperan aktif menjadi penyejuk, membangun ruang dialog, serta turut menjaga fasilitas umum di tengah masyarakat.
Komitmen Menjaga Bekasi sebagai Kota Toleransi
Pernyataan sikap ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus menjaga citra Kota Bekasi sebagai Kota Toleransi yang kondusif.
Mereka menegaskan bahwa penyampaian aspirasi harus menjadi sarana untuk membangun, bukan meruntuhkan harmoni sosial.
”Kami berkomitmen untuk terus menjaga Kota Bekasi tetap kondusif, menjadi garda terdepan dalam membangun persaudaraan sejati, serta mengawal demokrasi yang sehat demi persatuan Indonesia,” pungkas mereka.
Bagaimana seharusnya semua pihak menjaga iklim demokrasi yang sehat? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





























