BEKASI – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi terus berupaya menggenjot realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sisa tahun 2025. Hingga akhir triwulan ketiga, capaian PAD tercatat sebesar 61,3 persen, sedikit di bawah target yang seharusnya berada di angka 64,69 persen.
Menyikapi selisih tersebut, Kepala Bapenda Kota Bekasi, Muhammad Solikhin S.SIT., M.M., menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan akselerasi untuk memaksimalkan penerimaan pajak daerah di kuartal terakhir tahun ini.
Realisasi Triwulan Tiga dan Strategi Percepatan
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Informasi ini disampaikan Solikhin usai menggelar rapat kerja bersama Komisi III DPRD Kota Bekasi pada Senin, 15 September 2025.
Ia mengakui adanya deviasi sekitar 3 persen dari target triwulanan, namun menegaskan bahwa waktu yang tersisa akan dimanfaatkan secara optimal.
“Dengan waktu yang relatif pendek ini, saya mendorong teman-teman di lapangan untuk bekerja lebih giat. Model percepatan inilah yang kita lakukan supaya optimal,” kata Solikhin.
Strategi percepatan ini akan melibatkan intensifikasi penagihan dan pengawasan terhadap para wajib pajak di seluruh sektor yang menjadi sumber utama PAD Kota Bekasi.
Fokus pada Sektor Pajak Potensial
Untuk mengejar ketertinggalan, Bapenda akan memfokuskan perhatian pada beberapa sektor pendapatan yang dinilai masih memiliki ruang untuk tumbuh. Sektor-sektor tersebut antara lain:
- Pajak Parkir
- Pajak Perhotelan
- Pajak Hiburan
Optimalisasi di tiga sektor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam beberapa bulan ke depan.
Tantangan Eksternal: Daya Beli dan Pajak Kendaraan
Di sisi lain, Solikhin juga memaparkan adanya tantangan eksternal yang mempengaruhi salah satu sumber PAD, yakni Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Menurutnya, realisasi BBNKB sangat bergantung pada kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat.
“Penurunan penjualan kendaraan bermotor belakangan ini juga berdampak ke penerimaan PAD dari BBNKB. Jadi ini bukan soal akurasi data, melainkan lebih kepada kemampuan masyarakat untuk membeli kendaraan baru,” jelasnya.
Faktor makroekonomi ini menjadi variabel yang berada di luar kendali Bapenda, namun tetap akan diantisipasi dengan memaksimalkan potensi dari sektor pajak lainnya.
Optimisme di Bawah Kepemimpinan Baru
Meskipun baru sekitar satu minggu menduduki posisi Kepala Bapenda, Solikhin menunjukkan optimisme yang tinggi.
Ia tidak ragu memasang target ambisius untuk menutup tahun anggaran 2025 dengan capaian yang memuaskan.
“Kalau cita-cita kan memang harus tinggi, harus sampai langit. Jadi target kita 90 persen realisasi PAD sampai akhir tahun,” tegasnya.
Dengan posisi saat ini di angka 61,3 persen, Bapenda Kota Bekasi memiliki tugas untuk mengejar sisa target hampir 30 persen dalam tiga bulan ke depan. Langkah-langkah strategis dan kerja keras di lapangan akan menjadi kunci utama untuk mewujudkan target tersebut.
Sebagai warga Kota Bekasi, apa saran Anda untuk Bapenda agar target PAD dapat tercapai dan pembangunan kota semakin maju? Sampaikan masukan Anda di kolom komentar.
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.