Pecah Rekor Baru, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 40 Bulan Berturut-turut

- Jurnalis

Sabtu, 16 September 2023 - 06:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti.

Di tengah perekonomian dunia yang masih landai, Badan Pusat Statistik (BPS) menyiarkan kabar baik yakni Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023, surplus US$3,12 miliar, setara Rp46,8 triliun (kurs Rp15.000/US$).

Ini surplus beruntun selama 40 bulan, sejak Mei 2020. Dan naik signifikan ketimbang Juli 2023 yang surplusnya sebesar US$1,31 miliar (Rp19,65 triliun).

“Namun, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu [year-on-year/yoy], memang lebih rendah,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Jakarta, Jumat (15/09/2023).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia mengatakan, surplus neraca perdagangan Agustus 2023 ditopang komoditas non-migas yang tercatat US$4,47 miliar (Rp67 triliun).

Adapun, komoditas penyumbang surplus utama, yaitu lemak dan minyak hewani/nabati HS 15, bahan bakar mineral HS 27, besi dan baja HS 72.

Baca Juga:  Kebut Penetapan Perppu Ciptaker, DPR Gelar Rapat Paripurna Hari Ini

Pada saat yang sama, lanjutnya, neraca perdagangan komoditas migas defisit US$1,34 miliar (Rp20,1 triliun) dengan komoditas penyumbang defisit minyak mentah.

Secara kumulatif hingga Agustus 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$24,4 miliar (Rp366 triliun).

Dia mengatakan capaian tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Januari-Agustus 2022 yang mencapai US$34,89 miliar (Rp523,35 triliun).

“Surplus neraca perdagangan secara kumulatif pada tahun ini [Januari-Agustus 2023] turun US$10,55 dibandingkan periode tahun sebelumnya (yoy),” jelasnya.

Realisasi surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 di atas ternyata ramalan ekonom. Dari 22 ekonom yang memproyeksikan kondisi neraca dagang, terdapat rata-rata nilai di angka US$1,38 miliar (Rp20,7 triliun).

Baca Juga:  Dua Bulan Polisi Tak Gubris Laporan Gadis 14 Tahun jadi Korban Asusila Pria di Bekasi

Dari jumlah ini, 21 ekonom di antaranya sepakat kinerja ekspor-impor Indonesia akan kembali surplus, sedangkan yang memproyeksi defisit hanya 1 ekonom.

Dalam laporan Bloomberg, ekonom Samuel Sekuritas Lionel Priyadi menjadi satu-satunya partisipan yang memproyeksikan neraca dagang RI berbalik defisit pada Agustus 2023 dan terkontraksi hingga minus US$1,1 miliar (Rp16,5 triliun).

Ekonom Bank Permata Joshua Pardede memprediksi neraca dagang Agustus tahun ini diperkirakan mencatatkan surplus senilai US$1,5 miliar.

Kinerja ekspor dan impor pada periode tersebut diprediksi terkontraksi masing-masing sebesar 21,83 persen dan 8,45 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Baca Juga:  PPKM Dicabut, Capaian Vaksinasi Dosis Booster Baru 29,21 Persen

Secara bulanan, ekspor Agustus 2023 diperkirakan masih meningkat, yang didorong oleh kenaikan harga komoditas ekspor, seperti batu bara sebesar 8,52 persen (month-to-month/mtm), meski harga CPO turun 2,01 persen mtm.

“Volume ekspor diperkirakan meningkat, yang terindikasi dari peningkatan aktivitas manufaktur mitra dagang utama Indonesia seperti Eropa, China, Jepang, dan India,” katanya kepada Bisnis, Kamis (14/09/2023). (*)

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Dia Dua Pajak Tambahan Baru Kendaraan Bermotor yang Bikin Rakyat Makin Tercekik
KPU RI Sebut Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Secara Nasional Rata-rata 71 Persen
Kado Pahit Akhir Tahun, 18 BPR dan BPRS Bangkrut Sepanjang 2024
Catat, PT Jasa Marga Tidak Berikan Diskon Tarif Tol pada Libur Nataru
KPK Sebut Banyak LHKPN Pejabat Bersumber dari Suap dan Gratifikasi
Dianggap Berkonotasi Negatif, Menteri Maman Ganti Istilah ‘Pelaku UMKM’ dengan ‘Pengusaha Mikro’
Raup Keuntungan Rp 248 Miliar, Bandar Judi Online asal China Ditangkap di Batam
Indonesia Mulai Produksi Emas Batangan, PTFI Targetkan 50-70 Ton per Tahun

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 12:49 WIB

Ini Dia Dua Pajak Tambahan Baru Kendaraan Bermotor yang Bikin Rakyat Makin Tercekik

Jumat, 13 Desember 2024 - 16:40 WIB

KPU RI Sebut Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Secara Nasional Rata-rata 71 Persen

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:12 WIB

Kado Pahit Akhir Tahun, 18 BPR dan BPRS Bangkrut Sepanjang 2024

Selasa, 10 Desember 2024 - 17:15 WIB

Catat, PT Jasa Marga Tidak Berikan Diskon Tarif Tol pada Libur Nataru

Senin, 9 Desember 2024 - 23:49 WIB

KPK Sebut Banyak LHKPN Pejabat Bersumber dari Suap dan Gratifikasi

Berita Terbaru

error: Content is protected !!