Pemkot Bekasi Batalkan Proyek PSEL, Masyarakat Bantargebang Terancam Sampah Menggunung

- Jurnalis

Senin, 9 September 2024 - 12:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Kota Bekasi Haji Anton sedang mengamati timbunan sampah di Bantargebang.

Anggota DPRD Kota Bekasi Haji Anton sedang mengamati timbunan sampah di Bantargebang.

Timbunan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, saat ini diperkirakan sekira 600 ribu ton lebih. Volume sampah yang terus meningkat, merupakan barometer Kota Bekasi dalam darurat sampah.

Sedangkan tinggi tumpukan sampah di TPST Bantargebang saat ini mencapai sekitar 60 meter. Ketinggian ini setara dengan gedung 20 lantai.

Dengan lebih dari 15.000 ton sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang setiap harinya, timbunan sampah di Kota Bekasi menjadi yang tertinggi se-Jawa Barat sebesar 867 ribu ton, lebih tinggi dari kota Bandung sebesar 581 ribu ton.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penanganan sampah yang tidak tepat guna akan merugikan ekosistem tanah dan lingkungan masyarakat. Untuk itu diperlukan pengelolaan sampah yang efektif, efisien, ramah lingkungan, serta berdampak positif pada perekonomian.

Saat ini masyarakat Kota Bekasi, khususnya Bantargebang masih menunggu solusi pengganti setelah dibatalkannya proyek Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) yang berlokasi di Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi.

Masyarakat Bantargebang merasa heran dan bingung, pada 21 Juni 2024 lalu, tiba – tiba Pemerintah Kota Bekasi mengumumkan pembatalan pemenang tender Mitra Pengolahan Sampah yang sekaligus Pelaksana Proyek Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL).

Baca Juga:  Berkaca dengan Kondisi Sampah di Bantargebang, Warga Ciketing Udik Dukung Proyek PSEL

Proyek PSEL sebenarnya dirancang untuk mengubah sampah menjadi energi listrik, dan memiliki potensi besar tidak hanya untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPST, tetapi juga memberikan sumber energi terbarukan bagi masyarakat Kota Bekasi.

Tokoh pemuda yang juga Anggota DPRD Kota Bekasi periode 2024 – 2029, Haji Anton menegaskan pentingnya teknologi untuk mengurai sampah di TPST Bantargebang yang semakin menggunung.

“Volume sampah yang terus bertambah memerlukan penanganan yang lebih canggih agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Teknologi modern dapat membantu dalam proses penguraian, daur ulang dan konversi sampah menjadi energi, sehingga mengurangi tumpukan sampah sekaligus menciptakan nilai tambah dari limbah yang ada,” tutur Haji Anton.

Baca Juga:  Bertentangan dengan Permendagri 22/2020, Pemkot Bekasi Batalkan Pemenang Lelang Proyek PSEL

“Dengan teknologi yang tepat, sampah yang ada di TPST Bantargebang bisa diolah lebih efisien, seperti melalui metode waste-to-energy (mengubah sampah menjadi energi), pengomposan otomatis, dan teknologi daur ulang untuk memisahkan material yang bisa digunakan kembali. Upaya ini tidak hanya akan membantu mengatasi masalah kapasitas di Bantargebang, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca dan pencemaran air tanah”, paparnya.

Anggota DPRD Kota Bekasi asal Dapil III (Rawalumbu – Mustikajaya – Bantargebang) ini mendesak Pemerintah Kota Bekasi untuk secepatnya mencarikan solusi, karena bila semakin ditunda maka akan lebih rumit ke depannya.

“Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL), tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga solusi energi yang ramah lingkungan, dan upaya untuk mendukung pencapaian ketahanan energi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, tahapan lelang Proyek Pengelolaan Energi Sampah Listrik (PSEL) di Bantargebang sudah selesai dan pemenangnya adalah Konsorsium EEI-MHE-HDI-XHE asal Tiongkok yang kemudian secara mendadak dibatalkan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Pembatalan tersebut akhirnya berbuntut panjang dengan digugatnya panitia lelang dan Pemkot Bekasi ke PTUN Bandung.

Visited 332 times, 1 visit(s) today

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bangun Polder VIP 2 di Tanah Sengketa, Niat Garong Rp13.9 Miliar Uang Rakyat?
Pembangunan Polder VIP 2 di atas Tanah Sengketa Berpotensi Rugikan Negara
Wiwiek Hargono Nakhodai Kormi Kota Bekasi Tetap Eksis Meski Tanpa Hibah
Pj Gani Agendakan Kegiatan K3 Alun-alun Kota Bekasi Bakal Digelar tiap Jumat
Pj Gani Sambut Kehadiran Transportasi Umum Baru di Kota Bekasi, MRT Tomang – Medan Satria
Pemkot Bekasi Gelar K3 Massal Bersihkan Alun-alun M Hasibuan Jelang Long Weekend
Paslon Ri-Sol dan U2N Belum Tentukan Siapa Ketua Tim Pemenangan Pilkada Kota Bekasi
Tambah Rute Baru, Kini BISKITA Trans Bekasi Patriot Lewat Tiga Pusat Perbelanjaan Ini

Berita Terkait

Selasa, 17 September 2024 - 23:03 WIB

Bangun Polder VIP 2 di Tanah Sengketa, Niat Garong Rp13.9 Miliar Uang Rakyat?

Selasa, 17 September 2024 - 13:58 WIB

Pembangunan Polder VIP 2 di atas Tanah Sengketa Berpotensi Rugikan Negara

Minggu, 15 September 2024 - 09:51 WIB

Wiwiek Hargono Nakhodai Kormi Kota Bekasi Tetap Eksis Meski Tanpa Hibah

Sabtu, 14 September 2024 - 12:45 WIB

Pj Gani Agendakan Kegiatan K3 Alun-alun Kota Bekasi Bakal Digelar tiap Jumat

Jumat, 13 September 2024 - 12:26 WIB

Pj Gani Sambut Kehadiran Transportasi Umum Baru di Kota Bekasi, MRT Tomang – Medan Satria

Berita Terbaru

error: Content is protected !!