Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad berpandangan bahwa terkait kebijakan ASN diperbolehkan hadir saat kampanye pasangan calon (Paslon) dalam Pilkada serentak 2024 merupakan sebagai bentuk mendengarkan program visi misi paslon.
Kendati demikian, kata dia, Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa ASN (Aparatur Sipil Negara) harus netral, tidak boleh berpolitik praktis, seperti ikut dalam kegiatan dukung mendukung calon kepala daerah di Pilkada 2024. Meski, ASN diperbolehkan hadir saat kampanye pasangan calon pilkada serentak 2024. Sebab ASN memiliki hak pilih.
ASN boleh menghadiri kampanye pasangan calon pilkada, kata dia, diatur dalam UU nomor 7 Tahun 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan menghadiri kampanye, maka ASN memiliki referensi untuk memilih calon pemimpin.
“Kan gini, kampanye itu kita mendengar bagaimana visi misi seorang calon, kita ASN juga tentu perlu tahu. Pertama bagaimana kita mengantisipasi langkah dan tindak sebagai ASN terhadap semua calon harus kita dengar. Supaya nanti pemenang ini kita bisa tindak lanjut dalam proses RPJMD kita,” ucap Pj Gani saat ditemui RakyatBekasi.com di Hotel Merapi Merbabu Bekasi, Kamis (12/09/2024).
Menurutnya, kehadiran ASN dalam ajang kampanye politik para Paslon Pilkada hanya bersifat pasif, dan tidak menggunakan status kepribadian dirinya untuk dukung mendukung salah satu Paslon.
“Tetapi juga visi misi yang sejalan dengan visi misi Pemerintahan Nasional, tidak bisa ini kehadiran kita disitu harus memposisikan diri seperti itu. Jangan memposisikan diri, untuk dukung mendukung atau menggunakan atribut tertentu,” tuturnya.
“Kita harus tahu dan bagaimana smart menempatkan diri kita di agenda itu. Kalau, kita menutup mata, telinga. Nanti begitu ada calon juara, kita yang kelabakan,” tambahnya.
Kabiro Hukum Asal Kemendagri itu tentunya juga menekankan kepada ASN Pemerintah Kota Bekasi agar tetep mengedepankan unsur netralitas diri.
Terlebih, kini sejumlah nama kandidat sudah terlihat jelas bakal menjadi kontestan dalam hajat lima tahunan itu.
“Kita harus tetap menjaga netralitas kita, ini sudah mengerucut ketiga pasangan calon, dimana masing – masing pasangan calon banyak WhatsApp ke saya adanya aparatur aparatur yang diduga tidak netral atau mendukung salah satu paslon,” bebernya.
Meski begitu, Pj Gani mengaku dirinya tidak serta merta langsung menelan mentah-mentah kabar angin yang dimaksud.
Selama belum ada bukti yang konkret, kata dia, Pj Gani menggaransi dirinya tidak akan menjatuhkan sanksi kepada anak buahnya.
“Sepanjang belum ada bukti yang disampaikan ke saya, saya belum mengambil langkah. Tetapi kalau sudah ada bukti konkret, kita lakukan pembinaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan berjenjang,” pungkasnya.