KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad mengklaim untuk pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Bekasi berjalan baik dan tidak terjadi kendala apapun pada saat waktu pencoblosan surat suara.
Gani menyebutkan bahwa hal itu turut didukung dari tingginya antusias masyarakat dalam mendukung hajat demokrasi lima tahunan tersebut.
“Alhamdulillah pelaksanaan Pemilu di Bekasi sudah berjalan bagus lancar, tidak ada suatu kendala apa, kita syukuri, ini semua berkat kesadaran masyarakat Kota Bekasi,” ucap Gani kepada rakyatbekasi.com saat ditemui di sekitaran wilayah Kecamatan Bekasi Selatan, Jumat (16/02/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gani juga menyatakan besar harapannya agar keberlangsungan Pemilu sejatinya dapat terlaksana sejak awal pemungutan suara hingga ke tahap akhir perhitungan surat suara nanti.
“Harapannya kita bisa berlangsung sampai nanti akhir perhitungan di Kota Bekasi tetap kondusif. Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk KPU dan Bawaslu untuk memastikan keberhasilan dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Itu semua demi terciptanya pemerintahan yang berkualitas dan berintegritas,” jelasnya.
Kendati demikian, pelaksanaan Pemilu di Kota Bekasi nyatanya tidak berjalan mulus seperti yang dikatakannya. Pasalnya, KPU Kota Bekasi sempat mengalami sedikit kendala soal waktu pencoblosan pada Rabu (14/02) kemarin.
“Kami mendengar ada dinamika di lapangan, ada dijumpai di beberapa TPS, surat suaranya ada yang agak kurang,” beber Ketua KPU Kota Bekasi Ali Syaifa saat ditemui di Gedung KPU Kota Bekasi, Rabu kemarin.
Adapun terkait kendala di lapangan, santer tersiar kabar bahwa adanya insiden Surat Suara yang telah tercoblos maupun kekurangan Surat Suara legislatif di seluruh tingkatan.
“Kalau dijumpai, ada surat suara yang sudah tercoblos, nantikan pemilih itu kan akan mendapatkan surat suara, ketika dia buka ternyata ada, sudah ada yang tercoblos. Ya itu nanti akan dikategorikan surat suara rusak, bisa dikembalikan, Jadi hal-hal yang kaya gitu. Kalau misalkan ada dan terjadi, sebenarnya dapat difilter juga tidak bisa dicoblos ,” terang Ali.
Kendati demikian, Ali tak menampik bahwasanya selama pelaksanaan waktu pencoblosan itu sendiri tentunya menjadi kendala juga di lapangan.
“Makanya tadi kan ada beberapa yang dijumpai, meskipun kami semua tidak menghendaki itu terjadi. Tapi kalau misalkan terjadi juga dengan pelaksanaan yang disaksikan oleh peserta, diawasi oleh pengawas, diikuti oleh masyarakat itu bisa kita kembalikan kepada koridor-koridornya,” tukasnya.