KOTA BEKASI – Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto secara resmi menutup “Sosialisasi Implementasi Manajemen Risiko pada Perumda Tirta Patriot” yang digelar selama dua hari di Hotel Santika, Selasa (08/08/2023) siang.
Tepat di hadapan para peserta “Sosialisasi Implementasi Manajemen Risiko”, Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Mas Tri ini memberikan apresiasi serta motivasi agar kelak manajemen risiko ini dapat diaplikasikan dalam setiap perencanaan program kerja di Perumda Tirta Patriot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi kegiatan ini sudah sangat sesuai, karena dilaksanakan berdasarkan evaluasi pada tahun 2022 terkait kinerja Perumda Tirta Patriot, sehingga para manajer beserta asistennya memiliki kemampuan dan kecakapan untuk melihat progres pelaksanaan, mulai dari proses perencanaan yang sudah menjadi bagian RKAP, lalu kemudian dievaluasi lagi sudah sejauh mana pelaksanaannya,” kata Mas Tri kepada RAKYATBEKASI.COM, Selasa (08/08/2023).
Lebih lanjut mas Tri menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi juga memberikan target indikator capaian pelayanan air bersih Perumda Tirta Patriot harus terpenuhi sesuai dengan Millennium Development Goals (MDGs).
“Ini kan diperlukan investasi tambahan, termasuk di dalamnya kita akan membicarakan pemisahan aset yang tentunya tidak bisa dilakukan dalam satu tahun anggaran, dan pastinya ada tahapan. Ini adalah bagian dari konsistensi dan komitmen Pemerintah Kota Bekasi terhadap Pemkab Bekasi,” jelas Mas Tri.
Sebelumnya, Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi,SE mengatakan bahwa pelatihan sosialisasi manajemen risiko ini adalah upaya pihaknya untuk bisa memenuhi salah satu aspek manajemen perusahaan yang berbasis Good Corporate Governance (GCG).
“Pelatihan manajemen risiko diharapkan bisa memperkuat akuntabilitas tata kelola perusahaan, sehingga Perumda Tirta Patriot kedepannya menjadi lebih sehat, lebih maju dan tentunya menjadi lebih profesional,” ucap Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi, SE di sela-sela kegiatan kepada rakyatbekasi.com, Senin (07/08/2023).
Melalui pelatihan manajemen resiko ini, lanjut dia, pegawai di level manajer dan asistennya memiliki keahlian identifikasi dalam mengantisipasi berbagai macam resiko dalam melaksanakan program kerja yang sudah direncanakan.
“Hampir semua sektor akan kita lakukan perbaikan, mulai dari sektor sumber daya manusia, sektor keuangan, terutama dari sektor perencanaan itu akan kita evaluasi secara menyeluruh agar kemudian yang namanya manajemen risiko itu melekat di setiap aspek perencanaan,” tutupnya. (mar)