Polemik Lahan Parkir Ruko SNK, Komisi 3 Segera Panggil Pihak Berseteru

- Jurnalis

Senin, 28 Oktober 2024 - 21:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim (kiri) dan Wakil Ketua I DPRD Kota Bekasi Nuryadi Darmawan (kanan) saat sedang mengikuti Sidang Paripurna beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim (kiri) dan Wakil Ketua I DPRD Kota Bekasi Nuryadi Darmawan (kanan) saat sedang mengikuti Sidang Paripurna beberapa waktu lalu.

Komisi 3 DPRD Kota Bekasi dalam waktu dekat segera menjadwalkan untuk mengundang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Bekasi PT Mitra Patriot dan Paguyuban Warga Ruko Sentra Niaga Kalimalang (SNK) guna menyelesaikan persoalan polemik lahan parkir di lokasi setempat.

Pemanggilan itu sendiri, karena kepemilikan lahan parkir yang dikelola oleh PT Mitra Patriot, kini tengah dipersoalkan oleh paguyuban warga.

“Ya kita akan coba undang untuk melihat dari pihak warga paguyuban seperti apa dan dari pihak BUMD nya juga seperti apa,” ucap Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bekasi, Senin (28/10/2024) Sore.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Arif mengatakan, bilamana Pemerintah Daerah melihat mengenai keberadaan BUMD PT Mitra Patriot, sudah sepatutnya untuk mereka bisa menengahi dan menggarisbawahi atas kepemilikan lahan dan pengelolaan parkir yang sudah ditugaskan.

“Pertama yang mesti digarisbawahi apakah Pemkot Bekasi masih melihat mengenai keberadaan BUMD tersebut dalam mengelola lahan parkir atau tidak,” jelasnya.

“Ini kan tinggal bagaimana didiskusikan dengan warga di sana. Apa sih yang mau diinginkan masyarakat, misal mulai dari kerapihan, ya harus disupport, harus diseimbangkan. Kalau Pemerintah tidak mau menguasai lahan secara full,” tambahnya.

Oleh sebab itu, lanjut Arif, menyoal polemik lahan parkir di Ruko SNK dapat diselesaikan dengan menyalaraskan antara keinginan masyarakat dan keinginan pemerintah.

“Kalaupun nanti sudah mendapatkan penghasilan, tentu masyarakat juga dikembalikan penghasilan itu berbentuk apa? Seumpamanya uang kas lingkungan atau perapihan infrastruktur, ini juga harus diperbincangkan. Jadi masyarakat juga tidak semena-mena,” cetusnya.

Meski demikian, Arif berpandangan bahwa lahan itu adalah area yang termasuk kategori lingkungan. Ada Regulasi mengenai Perundang-undangan yang mengatur bahwa itu ada hak yang juga menjadi kewenangan daripada Pemerintah Daerah.

“Disitu yang harus diterima kebijakannya. Jadi semuanya harus difasilitasi, Jadi kami di Komisi 3 akan mengundang pihak BUMD untuk menjelaskan problemnya seperti apa, kalau ini memang menguntungkan Pemerintah, dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ya kita harus support,” tuturnya.

Sebab, kata dia, Legislator juga mempunyai kewajiban untuk pembangunan wilayah Kota Bekasi. Apalagi, melalui lingkup permasalahan ini juga masuk dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komisi 3 sebagai mitra kerja yang membidangi BUMD.

“Tetapi cara kerjanya ini harus lebih, yang sudah dikelola oleh swasta dulu. Jangan lebih berkurang dan jangan ada tindakan-tindakan swasta yang kira-kira merugikan warga di sana. Ya dia harus dikembalikan, seperti bentuk kenyamanannya, kerapihan infrastrukturnya, dan hal-hal lainnya yang harus diseimbangkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Arif mengatakan bahwa pihaknya akan mencoba menengahi polemik kepemilikan lahan parkir tersebut setelah Komisi 3 menyelesaikan kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah, sebagai program kerja.

“Dalam waktu dekat (usai kunker), selepas ini diundang secara bertahap (untuk diselesaikan secara baik),” pungkasnya.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bidik Kemenangan Pemilu 2029, PKB Kota Bekasi Genjot Regenerasi Lewat PKP dan Musancab
DPD PSI Kota Bekasi Wujudkan Filosofi Gajah di Logo Baru Lewat Bakti Sosial dan Program Ketahanan Pangan
Guru Ditugaskan Awasi Makan Bergizi Gratis, PGRI Dilema antara Insentif dan Beban Kerja Tambahan
Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP, Target Utama: Kembalikan Partai ke Senayan pada Pemilu 2029
Diiringi Teriakan ‘Perubahan’, Mardiono Akui Gagal Bawa PPP ke Senayan dalam Pidato Emosional di Muktamar X
Muktamar X PPP Ricuh: Aksi Lempar Kursi Warnai Pembukaan, Teriakan ‘Perubahan’ vs ‘Lanjutkan’ Bergema
Muktamar X PPP Memanas: Duet “Tauke-Tokoh” Muncul Sebagai Penantang Kuat Mardiono, Pertaruhan Nasib Partai Ka’bah
Jelang Muktamar ke X, PPP Kota Bekasi Dorong Sistem AHWA saat Pemilihan Ketum

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:36 WIB

Bidik Kemenangan Pemilu 2029, PKB Kota Bekasi Genjot Regenerasi Lewat PKP dan Musancab

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 18:45 WIB

DPD PSI Kota Bekasi Wujudkan Filosofi Gajah di Logo Baru Lewat Bakti Sosial dan Program Ketahanan Pangan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:14 WIB

Guru Ditugaskan Awasi Makan Bergizi Gratis, PGRI Dilema antara Insentif dan Beban Kerja Tambahan

Minggu, 28 September 2025 - 10:28 WIB

Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP, Target Utama: Kembalikan Partai ke Senayan pada Pemilu 2029

Sabtu, 27 September 2025 - 19:30 WIB

Diiringi Teriakan ‘Perubahan’, Mardiono Akui Gagal Bawa PPP ke Senayan dalam Pidato Emosional di Muktamar X

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca