Putra pertama mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, Gilang Esa Mohamad mengecam keras dan menolak sosok Ayahanda dijadikan materi black campaign oleh pihak manapun dalam kontestasi Pilkada Kota Bekasi 2024 karena tidak mencerminkan etika demokrasi.
Tak hanya itu, Gilang juga sangat menyayangkan tindakan oknum yang bermain kurang baik di penghujung kontestasi Pilkada Kota Bekasi 2024 ini.
“Saya memahami bahwa masa lalu kepemimpinan Kota Bekasi pernah menjadi sorotan, dan semua itu sudah melalui proses hukum. Kejadian tersebut seharusnya menjadi pembelajaran untuk Wali Kota Bekasi selanjutnya,” ucap Gilang kepada rakyatbekasi.com, Selasa (26/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tindakan menjadikan nama para mantan Wali Kota Bekasi sebagai alat untuk menyerang pihak lain, kata dia, bukan hanya tidak adil, tetapi juga merusak nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi.
Menurut Anggota DPRD Kota Bekasi 2024-2029 ini, semua pemimpin mempunyai kelebihan masing-masing sesuai dengan berbagai kebijakannya yang bisa kita rasakan manfaatnya sampai saat ini.
“Maka, saya menghimbau kepada masyarakat agar dapat selalu berpikir positif atas hasil dari kepemimpinan sebelumnya dan calon pemimpin selanjutnya,” imbuhnya.
Pada prinsipnya, lanjut dia, kita mengharapkan pilkada ini berjalan dengan adil, bijaksana, serta menggembirakan untuk seluruh masyarakat Kota Bekasi.
“Saya juga menginginkan agar Bawaslu Kota Bekasi menindak dengan tegas kejadian tersebut sesuai dengan aturan hukum yang ada agar Pilkada ini bisa berjalan dengan tentram dan nyaman,” tuturnya.
Lebih jauh Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bekasi ini mengatakan bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi yang benar dan tidak terjebak pada narasi yang sengaja dikembangkan untuk kepentingan politik sesaat.
“Saya menghimbau kepada semua pihak untuk tidak terprovokasi oleh hoax yang sengaja dibuat untuk kepentingan salah satu pihak,” katanya.
Meski dalam hitungan beberapa jam ke depan kita semua bakal menggunakan hak pilih di bilik TPS masing-masing, ada baiknya kita kembali fokus kepada gagasan, visi-misi, serta pengalaman para calon yang sedang bertarung dalam Pilkada.
“Sehingga masyarakat dapat memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif. Kultur demokrasi kita juga akan semakin kuat jika kita menjunjung tinggi kejujuran, integritas, dan kebenaran. Mari bersama kita ciptakan suasana pemilu yang damai, sehat, dan bermartabat,” tutupnya.