Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil dan Anggota DPR Dedi Mulyadi berpeluang dipilih oleh Partai Golkar untuk maju mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Baik RK (Ridwan Kamil) atau Kang Demul (Dedi Mulyadil), tidak bisa dipasangkan, lantaran Partai nantinya hanya bisa memilih salah satu. Antara Demul dan RK berpotensi dipilih salah satu oleh Partai Golkar,” kata Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan, Rabu (29/03/2023).
Sebelumnya dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang dilakukan pada tanggal 2-7 Februari 2022 menyatakan popularitas Ridwan Kamil dibayangi oleh Dedi Mulyadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika survei ini dilakukan, Ridwan Kamil masih belum tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Dalam simulasi 20 calon gubernur, Ridwan Kamil memimpin dengan 45,2 persen, Dedi Mulyadi menyusul dengan 24,7 persen. Raihan tersebut tidak bisa didekati nama nama lain, semacam Dede Yusuf yang hanya memperoleh 8,5 persen.
Kemudian, calon lainnya, mulai dari Wagub Jabar saat ini, UU Ruzhanul Ulum, Cellica, Desy Ratnasari, Ahmad Syaikhu, Bima Arya, Nurul Arifin, Rieke Dyah Pitaloka, Ace Hasan Sadzily dan lain-lain, masih di bawah 5 persen.
Opsi Golkar untuk Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
Firman menilai ada sejumlah langkah yang nantinya bisa saja diterapkan oleh Partai Golkar dalam menghadapi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2024.
“Pertama ialah opsi nya mendorong RK maju di DKI Jakarta kemudian Dedi di Pilkada Jabar. Namun, kalau RK maju di Jabar peluang Dedi tertutup karena tidak mungkin dipasangkan,” ujar Firman.
Partai Golkar, kata Firman, harus memilih salah satu kader nya yang potensial untuk diunggulkan atau maju sebagai kandidat di Pilkada Jawa Barat Tahun 2024.
“Dan memang secara partai harus salah satu yang maju. Sehingga ada opsi seperti itu, atau kemudian apakah Dedi maju tidak lewat Golkar, bisa saja seperti itu,” tutur dia.
“Kalau secara partai ya opsi nya tadi, RK tidak di Jabar dan Demul di Jabar atau RK di Jabar, Demul secara partai tidak dapat tiket dari Golkar,” ucap dia.
Menurut Firman Manan, Ridwan Kamil sendiri relatif unggul jauh dibanding kandidat lainnya di Pilkada Jawa Barat 2024.
Namun, kata dia, hal tersebut tidak berlaku pada Dedi Mulyadi, karena mantan Bupati Purwakarta itu merupakan pesaing yang tidak bisa diremehkan nantinya jika maju di Pilkada Jawa Barat 2024.
“Penantang serius itu sebetulnya Dedi Mulyadi dibanding nama lainnya, kalau melihat survei, saya mengatakan satu-satunya sebetulnya sejauh ini adalah Dedi Mulyadi,” ujar dia.
Akan tetapi semua keputusan, kata Firman Manan, sepenuhnya ada di Partai Golkar dan Ridwan Kamil juga harus melihat pergerakan bakal calon gubernur Jabar lainnya yang namanya kini muncul ke publik.
“Untuk RK, pergerakannya harus lebih serius, ada Kang Saan (dari Partai NasDem), Mas Ono (PDIP Jabar), ada Kang Ibul (Iwan Bule), misal, yang sudah menyatakan akan maju. Namun secara elektabilitas tidak terlalu signifikan,” kata dia. (*)