Longsor sampah kembali terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jumat (28/03/2025).
Kejadian ini menyebabkan antrean panjang truk sampah dari berbagai wilayah, yang memperburuk situasi penumpukan sampah di lokasi tersebut.
Longsoran sampah kali ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi selama musim penghujan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabid Penanganan Sampah dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Budi Rahman, menjelaskan bahwa volume longsoran sampah di TPA Sumur Batu meningkat signifikan akibat hujan yang terjadi hampir setiap hari di wilayah Bantar Gebang.
“Saat ini, intensitas curah hujan di Kecamatan Bantar Gebang sangat tinggi sehingga mengakibatkan longsoran sampah yang cukup besar setiap hari,” ujar Budi dalam keterangannya kepada awak media Jumat (28/03/2025).
Selain curah hujan yang terus-menerus, kondisi infrastruktur jalan menuju TPA Sumur Batu juga menjadi kendala.
Menurut Budi, akses jalan yang sudah rusak berat semakin diperparah oleh hujan, yang mempercepat longsoran sampah dan mempersulit mobilitas truk pengangkut sampah.
“Akses jalan masuk ke TPA Sumur Batu sangat buruk, ditambah hujan yang terus-menerus membuat kondisi semakin parah. Ini mempercepat terjadinya longsoran sampah dan memperlambat operasional,” jelasnya.
Keterbatasan alat berat juga menghambat upaya penanganan di TPA Sumur Batu. Dari total 25 unit alat berat yang tersedia, hanya lima unit yang berfungsi: empat excavator dan satu buldoser.
Kapasitas tersebut dinilai jauh dari cukup untuk mengatasi masalah longsoran sampah yang besar.
DLH Kota Bekasi telah melakukan sejumlah upaya maksimal untuk mengurangi dampak longsor dan mengatasi antrean truk sampah.
Salah satunya adalah dengan menarik longsoran sampah sejauh 30 meter ke bagian belakang untuk membuka jalan bagi truk yang tertahan.
“Kami sudah berusaha menarik sampah longsor ke belakang sekitar 30 meter agar truk dapat melintas. Namun, kami masih membutuhkan tambahan alat berat untuk mempercepat proses ini,” ungkap Budi.
Guna mempercepat normalisasi di TPA Sumur Batu, DLH Kota Bekasi telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi untuk meminjam tiga unit alat berat tambahan, termasuk dua excavator.
Penambahan alat berat ini diharapkan dapat meminimalisir dampak longsoran sampah dan mempercepat proses distribusi sampah di TPA.
“Kami sudah mengajukan peminjaman tiga alat berat tambahan kepada DBMSDA Kota Bekasi untuk membantu proses normalisasi. Harapannya, dengan tambahan alat ini, kami dapat menangani longsoran sampah lebih cepat,” tegas Budi.
DLH Kota Bekasi berharap agar Pemerintah Kota Bekasi dapat memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan di TPA Sumur Batu, termasuk dengan memperbaiki infrastruktur jalan dan meningkatkan jumlah alat berat yang tersedia.
Tanpa langkah-langkah tersebut, masalah longsoran sampah dapat terus terjadi dan berdampak pada pengelolaan sampah yang lebih luas di Kota Bekasi.
Dengan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, Budi optimis bahwa situasi di TPA Sumur Batu dapat segera diatasi.
“Kami membutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Perbaikan jalan, penambahan alat berat, dan sinergitas antar OPD menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan ini,” pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.