BEKASI – PT Mitra Patriot (PTMP), selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bekasi, tengah mengkaji opsi radikal untuk masa depan layanan bus Transpatriot: beralih sepenuhnya menggunakan bus listrik. Wacana ini mengemuka seiring dengan rencana penjualan 29 unit bus konvensional yang kini dianggap tidak lagi efisien untuk beroperasi.
Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran untuk menyehatkan kembali layanan transportasi publik andalan warga Bekasi yang telah berhenti beroperasi sejak 1 April 2024 lalu akibat kendala biaya operasional.
Armada Lama Mangkrak, Opsi Jual atau Perbaiki?
Sebanyak 29 unit bus Transpatriot saat ini dalam kondisi mangkrak. Direktur PTMP, David Rahardja, menjelaskan bahwa pihaknya sedang dalam tahap akhir kajian untuk menentukan nasib armada tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Kami sedang mengkaji apakah lebih efisien diperbaiki atau dijual. Karena (nilai aset) terus mengalami penurunan dan penyusutan setiap bulan dan tahun,” ucap David saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).
Melihat kondisi terkini dan biaya perawatan yang terus membengkak, opsi penjualan melalui lelang menjadi yang paling realistis.
Keputusan ini juga sejalan dengan arahan Pemerintah Kota Bekasi untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Visi Masa Depan: Bus Listrik Sebagai Solusi Efisiensi
Jika armada lama berhasil dilelang, PTMP mempertimbangkan untuk tidak lagi membeli bus konvensional.
Sebagai gantinya, operasional Transpatriot di masa depan diusulkan menggunakan kendaraan berbasis listrik.
”Jadi dipertimbangkan untuk diganti mobil listrik. Tapi semua ini masih dalam tahap kajian yang kami lakukan dan belum ada keputusan final,” sambung David.
Peralihan ke bus listrik dinilai sejalan dengan tren global dan program pemerintah pusat untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus diyakini lebih hemat dari sisi biaya operasional dan perawatan jangka panjang.
Proses Lelang Terbuka dan Penyelesaian Kewajiban
Proses lelang 29 unit bus Transpatriot akan dilakukan secara terbuka dan transparan. David Rahardja memastikan bahwa proses ini akan melibatkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk menentukan nilai aset sebelum didaftarkan ke balai lelang negara atau swasta.
”Prinsipnya proses lelang ini terbuka, tidak ada yang ditutupi. Dana hasil lelang nanti akan masuk ke rekening PTMP,” jelasnya.
Dana tersebut, lanjutnya, akan diprioritaskan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban lama, termasuk tunggakan operasional kepada Perum DAMRI dari manajemen sebelumnya.
Target Operasional dan Keterlibatan Pihak Ketiga
Sesuai mandat Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Transpatriot diharapkan dapat segera kembali melayani masyarakat.
Untuk mempercepat hal tersebut, PTMP berencana melibatkan pihak ketiga dalam pengadaan dan pengelolaan armada baru nantinya.
”Kami akan melakukan beauty contest untuk mencari mitra pengadaan maupun pengelolaan. Proses ini tentu akan melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi,” kata David.
Pihak PTMP dan Dishub telah melakukan pembahasan intensif. Diharapkan nilai acuan lelang untuk bus lama dapat segera keluar, sehingga proses penjualan bisa rampung dan langkah selanjutnya untuk mengoperasikan kembali Transpatriot dapat segera dimulai.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.