Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi telah menyiagakan personel tambahan dan menerapkan Manajemen Arus Lalu Lintas (Lalin) di Jalur Kalimalang guna mengantisipasi potensi kepadatan selama momentum arus balik Lebaran 1446 Hijriah.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan kenyamanan bagi para pemudik yang melintasi wilayah Kota Bekasi.
Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama di Jalur Kalimalang adalah keberadaan lubang galian Proyek Strategis Nasional (PSN) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Buaran 3 yang masih ada di sepanjang jalan tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun pekerjaan proyek ini telah dihentikan sementara waktu selama masa mudik Lebaran, lubang galian tetap menjadi perhatian dalam pengelolaan arus balik.
“Nah itu memang digunakan pada saat arus balik. Mau tidak mau, lubang tersebut tetap ada karena kegiatan proyek dihentikan sementara, tetapi tidak memungkinkan untuk menutup lubang secara langsung,” ujar Kadishub Kota Bekasi Zeno Bachtiar kepada rakyatbekasi.com, Minggu (06/04/2025).
Untuk mengantisipasi kepadatan, Dishub Kota Bekasi telah mengoptimalkan jumlah personel di lapangan dengan melakukan penebalan butir-butir petugas di lokasi-lokasi strategis.
Selain itu, Dishub juga menerapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di Jalur Kalimalang.
Jika kepadatan terjadi, arus lalu lintas akan dialihkan ke jalur alternatif seperti Jalan Sultan Agung atau Jalan I Gusti Ngurah Rai.
“Pemudik yang melintas di Kota Bekasi menuju arah Jakarta atau sekitarnya dapat diarahkan ke jalur alternatif yang sudah kami petakan. Utamanya, kami mendorong pemudik untuk menggunakan jalur seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Chairil Anwar, atau Jalan M. Hasibuan,” tambahnya.
Dishub Kota Bekasi memprediksi bahwa Minggu (06/04/2025), atau H+7 Lebaran, akan menjadi puncak arus balik bagi para pemudik.
Berdasarkan pantauan kamera CCTV di Area Traffic Control System (ATCS) milik Dishub, beberapa jalur arteri seperti Jalan Ahmad Yani Simpang BCP, Tol Barat, dan Jalur Selatan Kalimalang terpantau ramai namun lancar.
“Karena penerapan skema satu arah atau one way arus balik secara nasional, lalu lintas di jalur arteri terbilang stabil meskipun ramai. Kendaraan yang mendominasi adalah roda dua, terutama di persimpangan Jalan Rawa Panjang dan Pekayon,” jelas Zeno.
Zeno juga menyebut bahwa kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat publik yang berlaku hingga Selasa (08/04/2025) telah membantu mengurai kepadatan arus balik.
Dengan penyesuaian jadwal kerja, pemudik memiliki waktu yang lebih fleksibel untuk kembali ke kota masing-masing secara bertahap.
“Kan secara resmi tanggal 8 April, Hari Selasa, baru mulai aktivitas kerja bagi ASN. Bahkan ada beberapa kantor di Jakarta yang menambah durasi WFA hingga satu minggu. Ini sangat membantu penyebaran arus balik menjadi lebih merata,” paparnya.
Dishub Kota Bekasi berharap bahwa langkah-langkah yang telah disiapkan dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi pemudik selama puncak arus balik.
Zeno Bachtiar juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan memanfaatkan jalur-jalur alternatif yang telah ditetapkan.
“Dengan pengelolaan yang baik, kami optimis bahwa arus balik kali ini dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti. Kami terus memantau situasi di lapangan untuk memastikan kondisi tetap kondusif,” tutup Zeno.
Dengan upaya yang terkoordinasi, Dishub Kota Bekasi optimis dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik dan menjaga kelancaran lalu lintas di wilayah Kota Bekasi.