Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi telah meningkatkan kesiagaan untuk menghadapi potensi bencana yang diperkirakan terjadi di wilayah Kota Bekasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kesiapan ini merupakan respons terhadap peringatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait potensi bencana di Jakarta dan Jawa Barat akibat curah hujan yang tinggi.
Potensi Cuaca Ekstrem di Jakarta dan Jawa Barat
Kepala BNPB Suharyanto sebelumnya mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Jakarta dan Jawa Barat diprediksi mengalami hujan ringan hingga lebat pada periode menjelang Lebaran 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan ringan terjadi mulai 25 Maret hingga 1 April, dengan kemungkinan banjir rob pada 28 Maret hingga 1 April.
Sementara itu, di Jawa Barat, hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi pada 28 Maret, khususnya di kawasan Puncak.
Sebagai langkah antisipasi, BNPB telah merencanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk wilayah Jawa Barat.
Operasi ini dijadwalkan berlangsung mulai 27 hingga 30 Maret 2025, dengan tujuan mengurangi dampak hujan lebat yang dapat memicu bencana.
Langkah-Langkah Siaga BPBD Kota Bekasi
Merespons situasi ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, menyampaikan bahwa BPBD Kota Bekasi terus melakukan pemantauan intensif terkait jadwal dan pelaksanaan operasi modifikasi cuaca oleh BNPB atau BPBD Jawa Barat.
“BPBD Kota Bekasi terus melakukan piket pemantauan dan penanggulangan bencana selama 24 jam untuk memastikan kesiapan menghadapi segala kemungkinan yang terjadi,” ujar Priadi dalam keterangannya kepada rakyatbekasi.com, Sabtu (29/03/2025).
Sebagai langkah preventif, BPBD Kota Bekasi telah mengeluarkan Surat Tugas kepada seluruh anggota BPBD untuk memastikan kesiapan dalam mitigasi dan penanganan darurat.
Beberapa langkah strategis yang telah diambil, di antaranya:
- Memastikan kesiapan peralatan dan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk mitigasi dan penanggulangan bencana.
- Menyusun laporan harian mengenai situasi di lapangan , termasuk kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tugas.
- Berkoordinasi dengan regu piket untuk merespons segera jika terjadi situasi darurat.
- Memastikan operasional posko siaga bencana di Mako BPBD dan posko siaga mudik di Bekasi Town Square (Betos) berjalan optimal.
Pemantauan Tinggi Muka Air (TMA) dan Potensi Banjir Kiriman
Sebagai bagian dari upaya antisipasi, BPBD Kota Bekasi juga melakukan pemantauan intensif terhadap Tinggi Muka Air (TMA) di aliran Kali Bekasi.
Pemantauan ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir kiriman dari wilayah Bogor, terutama jika terjadi hujan lebat di wilayah hulu.
“Pemantauan ini sangat penting untuk mendeteksi kemungkinan banjir kiriman, sehingga langkah mitigasi dapat dilakukan lebih awal,” jelas Priadi.
Masa Pemantauan Hingga Pasca Lebaran
Kegiatan pemantauan oleh BPBD Kota Bekasi berlangsung sejak 24 Maret dan akan berlanjut hingga 7 April 2025 mendatang.
Priadi menegaskan bahwa seluruh anggota BPBD telah diarahkan untuk melaksanakan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan penanganan bencana harus dilakukan secara optimal dan penuh tanggung jawab, mengingat potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja,” imbuhnya.
BPBD Kota Bekasi berharap dengan kesiapan yang telah dilakukan, masyarakat dapat menjalani ibadah dan merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa terganggu oleh potensi bencana.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya yang berada di wilayah rawan banjir, dan melaporkan segera kepada pihak berwenang jika terjadi tanda-tanda bencana.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





























