Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi beralasan kesulitan akses masuk ketika petugas hendak melakukan proses pemadaman api menjadi pemicu jatuhnya korban jiwa di sejumlah insiden kebakaran yang terjadi di Kota Bekasi.
Kejadian tersebut meliputi insiden kebakaran rumah yang menewaskan 2 orang di Jatiasih. Korban ditemukan di dalam kamar mandi karena diduga hendak menghindari kebakaran, Jumat (30/08/2024) lalu.
Insiden kebakaran gudang perabotan yang mengakibatkan satu keluarga yang terdiri lima orang korban meninggal dunia di Jatiasih, diduga karena menghirup asap yang terlalu banyak saat berada di dalam bangunan, Rabu (03/07/2024) silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang jelas mah sudah takdir illahi, kalo bicara meninggal. Kemarin juga kan kita nggak bisa melakukan proses pemadaman karena di atasnya (aksesnya) turun (tidak terjangkau). Waktu kejadian di Jatiasih juga tangganya terbakar. Anak yang di atas dua – duanya juga meninggal, engga bisa ditolong,” ucap Kepala Disdamkarmat Abi Hurairah saat dikonfirmasi, dikutip Jumat (06/09/2024).
Adapun sebagai penyebab para korban meninggal dunia pada saat kejadian kebakaran, kata Abi, diantaranya karena mereka kehabisan oksigen.
“Sehingga, dari kendala petugas berupaya untuk masuk ke area lokasi. Korban akhirnya meregang nyawa karena terkepung asap dan kekurangan oksigen,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi hal – hal tersebut, kata Abi, Disdamkarmat Kota Bekasi sejatinya juga telah mengupayakan sejumlah langkah mitigasi baik koordinasi ataupun sosialisasi kepada masyarakat di tingkat Kecamatan maupun Kelurahan dan juga kepada seluruh stakeholder terkait akan pentingnya bahaya kebakaran maupun penanganan pertama yang dibutuhkan.
“Kita sebetulnya sudah sosialisasi sampai di tingkat RT maupun RW, Karang Taruna. Kemudian Ibu – ibu PKK, Tingkat Kelurahan, tingkat Kecamatan,” ucapnya.
“Bahkan sekarang ini lagi ramai booming itu terkait dengan kunjungan anak – anak TK. Nah itu juga kita bisa memberikan edukasi terhadap mereka tentang bahayanya kebakaran, maupun antisipasi dan penanganan binatang,” sambungnya.
Dari kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Bekasi, lanjut dia, lagi-lagi pemicunya masih didominasi oleh adanya korsleting listrik dari alat – alat listrik dari keperluan rumah tangga ataupun pribadi.
“Yang paling utama Damkar itu yang lebih banyak berkecimpung di dalam pemadaman itu adalah yang paling utama adalah listrik. Oleh karena itu yang paling utama itu adalah kipas angin, HP karena kalau HP sudah meledak, mohon maaf yang namanya baterai HP itu sulit dipadamkan,” tuturnya.
Kemudian dalam upaya pencegahan lainnya pada potensi Cuaca Panas yang terjadi pada saat ini, Abi mengaku pihaknya telah mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah di sembarang tempat, yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Meski demikian, jikalau pun hendak membakar sampah diharapkan juga perlu dilakukan pengawasan, agar tidak terjadi kebakaran lahan kosong.
“Selanjutnya dimohon kepada masyarakat juga tidak membakar sampah tanpa diawasi, seringnya sekarang ini beberapa kejadian itu kesalahan daripada manusia. Ini adalah hal-hal yang terjadi di Kota Bekasi, jadi patut untuk diwaspadai itu yang paling utama (human error),” tutupnya.