Eh Copot, Eh Copot-Copot

- Jurnalis

Senin, 22 Agustus 2022 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Yusuf Blegur

Meski Irjen Ferdy Sambo disinyalir sebagai otak pembunuhan Brigadir Joshua, namun kasusnya kian kemari menyeret banyak petinggi polri dan lingkaran kekuasaan istana.

Bukan hanya menguak kejahatan berjamaah, ramai berkembang kabar kecenderungan pengaruh oligarki yang menguasai institusi Polri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada keterlibatan banyak pihak yang menandakan kerusakan sistem selain sekedar perilaku oknum di tubuh korps bayangkara.

Pembunuhan yang mengakhiri penyiksaan seorang polisi oleh pimpinannya, seperti menjadi bom atom bagi kalangan internal kepolisian.

Bukan hanya menodai Tri Brata dan Eka Prasetya, bagi keluarga besar Polri, kejahatan multidimensi itu, seketika semakin menghancurkan kepercayaan rakyat kepada lembaga penegakkan hukum tersebut.

Baca Juga:  Awas Jebakan Gerbong Kosong, AKD DPRD Kota Bekasi Harus Proposional

Kematian dengan didahului penyiksaan yang menyemburkan bau amis korupsi, perselingkuhan dan disorientasi seksual, juga beraroma bekingan bisnis perjudian online, pelacuran dan trafficking, penyelundupan, ijin pertambangan ilegal serta pelbagai usaha haram lainnya.

Menghasilkan kinerja jeblok yang menyelimuti kejahatan di dalamnya, menjadikan publik menempatkan Polri sebagai tersangka institusi negara paling buruk di republik ini.

Polri semakin terdegradasi seiring-sejalan dengan kekuasaan rezim Jokowi selama hampir dua periode.
Dengan kewenangan tak terbatas meliputi ipoleksosbudhankam, Polri justru menjadi institusi yang “over power” dan “super body“.

Baca Juga:  Presiden KSPSI Andi Gani Jadi Stafsus Kapolri di Tengah Perayaan MayDay 2024

Bukan hanya bergeser dari alat negara menjadi alat kekuasaan, Polri juga berangsur-angsur menjelma menjadi satu kedinasan yang terkesan korup, represif dan cenderung menjadi musuh publik.

Polri dan Jokowi seolah-olah menjadi pasangan sejoli, menghadirkan persekongkolan anti demokrasi bak tirani, yang membawa kehidupan rakyat pada jurang penderitaan dan tanpa pemerintahan serta menuju negara gagal.

Tak cukup sekedar copot mencopot pejabatnya, tak cukup sekedar mereformasi lembaganya. Tragedi Polri menjadi contoh dari kehancuran sistem dan kerusakan mental aparat hampir di semua institusi negara.

Baca Juga:  Kunjungi Pabrik di Kota Bekasi, Kapolri Pastikan Produksi dan Ketersediaan Minyak Goreng Aman

Rakyat Indonesia hanya punya dua punya pilihan, menikmati ilusi reformasi atau berani revolusi.
Seperti kata Kapolri Sigit Sulistyo Prabowo tentang ikan busuk dari kepala, bongkar pasang dalam institusi Polri atau segera mengganti Jokowi?.

Visited 2 times, 1 visit(s) today

Berita Terkait

Sebuah Tinjauan untuk Tingkatkan Kegemaran Membaca Masyarakat Kota Bekasi
Anies Rasyid Baswedan (bukanlah) Budak Joko Widodo
Mereka Merangsek Ikut Kontestasi di Tengah Seruan Netralitas ASN
Pecat Ketua KPU demi Pilkada Kota Bekasi Jujur dan Adil
Polemik Pj Wali Kota Bekasi, Isu Mutasi Pejabat Eselon II Sarat dengan Kepentingan?
Pantang Membebek, Jokowi Guncang Dunia
Dampak Revolusi Teknologi Informasi terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja
Distorsi Bising Kekuasaan Jokowi Semakin Tak Terkendali

Berita Terkait

Rabu, 17 Juli 2024 - 15:37 WIB

Sebuah Tinjauan untuk Tingkatkan Kegemaran Membaca Masyarakat Kota Bekasi

Sabtu, 15 Juni 2024 - 09:21 WIB

Anies Rasyid Baswedan (bukanlah) Budak Joko Widodo

Senin, 22 April 2024 - 03:01 WIB

Mereka Merangsek Ikut Kontestasi di Tengah Seruan Netralitas ASN

Selasa, 19 Maret 2024 - 03:18 WIB

Pecat Ketua KPU demi Pilkada Kota Bekasi Jujur dan Adil

Sabtu, 9 Maret 2024 - 00:05 WIB

Polemik Pj Wali Kota Bekasi, Isu Mutasi Pejabat Eselon II Sarat dengan Kepentingan?

Berita Terbaru